
Mandat Imperatif Absen, Wakil Rakyat Jadi Alat Oligarki
MEDAN Sosiolog dari FISIP UMSU, Shohibul Anshor Siregar, menyoroti ketiadaan prinsip mandat imperatif dalam sistem politik Indonesia seb
PolitikJAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Selasa pagi (8/7/2025), tertekan oleh sentimen global, termasuk rencana kenaikan tarif dari Presiden AS Donald Trump dan penguatan indeks dolar AS.
Mengutip data Bloomberg pukul 09.05 WIB, rupiah dibuka melemah 0,18% atau 29,5 poin ke level Rp16.269 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp16.239.
Sementara itu, indeks dolar AS justru sedikit terkoreksi 0,11% ke 97,37, setelah sebelumnya menguat 0,08% ke 97,25. Meski turun tipis pagi ini, dolar AS masih tetap berada dalam tren kuat seiring ketidakpastian global dan data ketenagakerjaan AS yang solid.
Baca Juga:
Tarif Trump dan BRICS Jadi Pemicu Tekanan
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi mengatakan tekanan terhadap rupiah datang dari pernyataan terbaru Presiden AS Donald Trump. Ia mengumumkan bahwa AS akan mengirim surat tarif kepada negara-negara mitra dagang pada 9 Juli 2025, dan penerapan tarif baru sebesar 10% hingga 70% akan dimulai pada 1 Agustus.
Baca Juga:
"Trump juga menyampaikan bahwa negara-negara yang berpihak pada blok BRICS akan dikenai tarif tambahan 10%, karena dianggap memiliki kebijakan anti-Amerika," ujar Ibrahim.
Rencana tersebut menciptakan ketidakpastian dan membuat investor global memilih aset safe haven seperti dolar AS, sehingga memberi tekanan tambahan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Sentimen The Fed Juga Dorong Dolar AS
Di sisi lain, ekspektasi bahwa Federal Reserve tidak akan segera menurunkan suku bunga juga memperkuat dolar. Hal ini dipicu oleh laporan tenaga kerja (payroll) AS pekan lalu yang menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tetap kuat, meskipun terdapat tekanan dari sisi ekonomi global.
BI Jaga Stabilitas Lewat Cadangan Devisa
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 mencapai US$152,6 miliar, naik tipis dari Mei 2025 yang sebesar US$152,5 miliar.
Kenaikan ini didukung oleh penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond, sebagai bagian dari strategi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
BI menyatakan bahwa posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri, jauh di atas standar kecukupan internasional.
Proyeksi Hari Ini
Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah di kisaran Rp16.230—Rp16.280 per dolar AS hingga penutupan perdagangan hari ini, seiring masih kuatnya tekanan eksternal dan belum adanya sentimen domestik positif yang dominan.*
(bi/j006)
MEDAN Sosiolog dari FISIP UMSU, Shohibul Anshor Siregar, menyoroti ketiadaan prinsip mandat imperatif dalam sistem politik Indonesia seb
PolitikMEDAN Sosiolog dari FISIP UMSU, Shohibul Anshor Siregar, menyoroti ketiadaan prinsip mandat imperatif dalam sistem politik Indonesia seb
PolitikMEDAN Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, mengaku heran dengan langkah Dinas Pendidikan (Disdik) Sumut yang menganggarkan Rp1,6 mil
PemerintahanNIAS UTARA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nias Utara menggelar Rapat Paripurna dalam rangka penyampaian pendapat akhir
PemerintahanJAKARTA Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani sebagai Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Uru
EkonomiOleh Prof. Dr. KH. Sutan Nasomal, S.H., M.H.,SEPERTI surya mentari yang menerangi semua ruang gelap hadirnya INSAN PERS di Republik Indones
OpiniPADANGSIDIMPUAN Kepolisian Resor (Polres) Padangsidimpuan berhasil mengungkap 12 kasus penyalahgunaan narkotika dan mengamankan 14 orang
Hukum dan KriminalJAKARTA Kementerian Sosial (Kemensos) mengumumkan hasil verifikasi dan validasi data bantuan sosial (bansos) yang menunjukkan bahwa 1,9
EkonomiJAKARTA Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menegaskan bahwa Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka tidak akan berkan
PolitikMANDAILING NATAL Seruan Bupati Mandailing Natal (Madina) untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik tampaknya belum dijalankan secara
Pemerintahan