BREAKING NEWS
Selasa, 08 Juli 2025

Trump Longgarkan Ancaman Tarif, Pasar Saham Asia Menguat Tipis

Justin Nova - Selasa, 08 Juli 2025 09:49 WIB
35 view
Trump Longgarkan Ancaman Tarif, Pasar Saham Asia Menguat Tipis
ilustrasi bursa saham asia (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN - Pasar saham Asia bergerak menguat tipis pada perdagangan Selasa (8/7/2025), setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump membuka peluang dialog lanjutan meski sebelumnya telah mengumumkan tarif baru terhadap sejumlah negara mitra dagang utama seperti Jepang, Korea Selatan, hingga Indonesia.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks saham regional MSCI Asia Pacific naik 0,1%, sementara Topix Jepang menguat 0,15% ke 2.816,03. Kospi Korea Selatan melonjak 1,24% ke 3.097,49, sedangkan S&P/ASX 200 Australia tercatat naik 0,13% ke 8.600,80.

Kondisi ini mencerminkan sentimen investor yang sedikit membaik, menyusul pernyataan Trump dari Gedung Putih bahwa tarif belum final 100% dan pelaksanaannya kemungkinan ditunda hingga paling cepat 1 Agustus 2025.

Baca Juga:

"Mungkin akan kami sesuaikan sedikit, tergantung situasinya. Kami tidak akan berlaku tidak adil," kata Trump saat mengisyaratkan potensi perundingan lanjutan.

Strategi Taktis Trump & Reaksi Pasar

Baca Juga:

Pola negosiasi Trump yang kerap menggunakan strategi ancaman tarif lalu mundur dikenal di kalangan analis sebagai "TACO" (Trump Always Chickens Out). Menurut Frederic Neumann, Kepala Ekonom Asia di HSBC, pasar menganggap pengumuman ini sebagai manuver diplomasi dagang, bukan keputusan permanen.

"Investor melihat ini sebagai langkah untuk mempercepat kesepakatan, bukan sinyal perang dagang jangka panjang," ujar Neumann.

Tarif Baru untuk Asia

Trump sebelumnya mengumumkan tarif tambahan terhadap beberapa negara Asia:

Jepang, Korea Selatan, Malaysia: 25%

Indonesia: 32%

Bangladesh: 35%

Thailand, Kamboja: 36%

Laos, Myanmar: 40%

Tarif ini menjadi bagian dari serangkaian kebijakan yang dipicu oleh batas waktu perundingan 2 April lalu, namun kembali dibuka untuk renegosiasi setelah desakan dari berbagai pihak.

Wall Street & The Fed Tunggu Dampaknya

Bursa saham global secara umum telah pulih dari tekanan besar pada April lalu. Indeks-indeks utama dunia mendekati rekor tertinggi, menandakan keyakinan investor bahwa negosiasi AS dengan mitra-mitra dagang seperti Jepang dan India akan menghasilkan kesepakatan.

Sementara itu, The Federal Reserve (The Fed) memilih menunggu hasil dari kebijakan tarif ini sebelum membuat keputusan suku bunga lanjutan, mengingat data ketenagakerjaan AS tetap kuat dan inflasi masih terkendali.

?? India Beri Penawaran Maksimal

India, salah satu negara yang terdampak tarif, dikabarkan telah mengajukan proposal terbaik dalam negosiasi dagang dengan AS. Namun India tetap bersikeras tidak akan membuka sektor pangan hasil rekayasa genetika dan tetap membatasi akses AS ke sektor otomotif dan susu.

Nasib kesepakatan kini bergantung pada sikap akhir Presiden Trump dalam beberapa minggu ke depan.*

(b/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
beritaTerkait
Rupiah Melemah ke Rp16.269, Sentimen Tarif Trump dan Kuatnya Dolar AS Tekan Pasar
Trump Resmi Kenakan Tarif 32% untuk Produk Indonesia Mulai 1 Agustus 2025
Trump Murka! Ancam Tarif 10 Persen bagi Anggota BRICS, Indonesia Terancam
SBY Ngaku Jarang Ngetweet: Banyak Bicara Tidak Bagus, Presiden Hanya Satu
Rupiah Melemah, Dolar AS Tembus Rp 16.300
Trump Siapkan Tarif Baru untuk Otomotif Global: “Bangun Pabrik di Sini atau Bayar Mahal”
komentar
beritaTerbaru