JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pekan ini di zona hijau.
Pada Senin pagi (28/7/2025), IHSG dibuka menguat 1,30% ke level 7.641,26, menandai sentimen positif dari investor terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik.
Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG sempat bergerak di rentang 7.625–7.641 beberapa saat setelah pembukaan.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menjadi salah satu penggerak utama indeks pagi ini.
Saham BBCA tercatat paling aktif diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai Rp96,9 miliar, naik 1,18% ke level Rp8.550 per saham.
Saham PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) juga masuk dalam jajaran saham aktif dengan nilai transaksi sebesar Rp26 miliar, mencatat kenaikan 1,61% ke level Rp2.520.
Beberapa saham lain yang turut menguat antara lain:
- PT Toba Bara Sejahtra Tbk. (TOBA) naik 5,41% ke Rp1.170
- PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) menguat 1,06% ke Rp2.850
- PT Petrosea Tbk. (PTRO) menguat 1,93% ke Rp3.690
Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, menjelaskan bahwa sentimen global turut berperan dalam penguatan IHSG hari ini.
Pasar menantikan kelanjutan kesepakatan dagang global, termasuk pertemuan penting antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung di Stockholm pada 28–29 Juli 2025.
"Investor juga akan mencermati kelanjutan musim laporan keuangan kuartal II/2025. Lebih dari 150 emiten dalam indeks S&P500 dijadwalkan merilis laporan keuangannya minggu ini," ujar Ratna dalam keterangan tertulis.
Di sisi lain, The Federal Reserve (The Fed) dijadwalkan menggelar rapat kebijakan moneter pada 29–30 Juli 2025, dengan ekspektasi mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%–4,5%.
Beberapa data ekonomi penting yang akan dirilis pekan ini antara lain:
- Data PDB dan inflasi Euro Area, Jerman, dan Prancis
- Data PDB AS kuartal II/2025
- Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE)
- Data tenaga kerja dan ISM Manufacturing PMI AS
- Rapat Bank of Japan, dengan ekspektasi mempertahankan suku bunga saat ini
Dari dalam negeri, pelaku pasar menantikan rilis data Foreign Direct Investment (FDI) pada 31 Juli, serta data inflasi dan neraca perdagangan yang dijadwalkan keluar pada 1 Agustus 2025.
"Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan berada dalam fase konsolidasi dengan kisaran pergerakan 7.450–7.650 sepanjang pekan ini," tambah Ratna.
Dengan kombinasi sentimen global yang konstruktif dan optimisme terhadap fundamental ekonomi domestik, pelaku pasar diharapkan tetap selektif dalam memilih saham, terutama pada sektor perbankan, infrastruktur, dan energi yang masih berpotensi mencatat kinerja positif.*