BREAKING NEWS
Rabu, 06 Agustus 2025

Menko Perekonomian Sanggah Isu Manipulasi Data Ekonomi

Raman Krisna - Selasa, 05 Agustus 2025 20:42 WIB
90 view
Menko Perekonomian Sanggah Isu Manipulasi Data Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (foto: tangkapan layar yt setpres)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menepis wacana soal adanya "permainan data" terhadap angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025.

Menurutnya, capaian tersebut bukan hasil rekayasa, melainkan dipicu oleh pemulihan konsumsi dan investasi yang kuat di tengah masyarakat.

"Saya sampaikan sekali lagi: 'Mana ada (permainan data)?'," ujar Airlangga sambil mengacungkan jempol saat menjawab pertanyaan media di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa malam (5/8).

Baca Juga:

Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi didorong oleh:

- Konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,97 persen, memberikan kontribusi signifikan sebesar 54,25 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Baca Juga:

- Investasi melonjak 6,99 persen, dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 27,83 persen.

Ia juga merujuk data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik 0,3 poin menjadi 117,8 pada bulan Juni dibandingkan Mei, serta beberapa indikator lain yang menunjukkan dinamika ekonomi positif:

- Transaksi digital naik 6,26 persen (uang elektronik) dan 7,5 persen pada penjualan e-commerce (q‑to‑q).

- Wisatawan nusantara (wisnus) meningkat 22,3 persen, dan wisatawan mancanegara (wisman) naik 23,32 persen.

- Tambahan lapangan kerja sebesar 3,6 juta (Februari 2024 ke Februari 2025).

"Saya kira data‑data ini mencerminkan perbaikan daya beli dan aktivitas ekonomi yang nyata," imbuh Airlangga.

Meski demikian, Ekonom dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menyampaikan skeptisisme.

Menurutnya, pertumbuhan triwulan II penuh tidak konsisten dengan beberapa indikator seperti:

- Tidak adanya momentum seperti Ramadan-Lebaran pada kuartal tersebut.

- PMI manufaktur yang terus di bawah 50 poin, menandakan ketidakcukupan ekspansi industri.

- Lonjakan PHK sebesar 32 persen secara YoY selama Januari–Juni.

"Fakta bahwa konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,96 persen, hampir sama dengan kuartal sebelumnya, menimbulkan tanda tanya besar. Tidak ada indikator kuat yang menjelaskan lonjakan pertumbuhan sampai 5,12 persen," tegas Huda.

Airlangga mendukung penuh independensi Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menyajikan data ekonomi.

Ia menegaskan bahwa rentetan indikator yang positif menunjukkan validitas data tanpa intervensi.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen pada kuartal II 2025 bukanlah hasil manipulasi, melainkan cerminan pemulihan aktivitas ekonomi yang luas, seiring implementasi kebijakan proaktif dari pemerintah.*

(tt/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru