BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Luhut: Family Office Tak Gunakan Dana APBN, Murni Investasi Swasta

Adam - Kamis, 16 Oktober 2025 17:49 WIB
Luhut: Family Office Tak Gunakan Dana APBN, Murni Investasi Swasta
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan. (foto: luhut.pandjaitan/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa rencana pembangunan family office tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Menurutnya, proyek tersebut sepenuhnya berbasis pada dana swasta dan bertujuan untuk menarik investasi jangka panjang ke Indonesia.

"Family office itu nggak ada urusan dengan APBN," ujar Luhut dalam forum "1 Tahun Prabowo-Gibran: Optimism 8% Economic Growth" di Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga:

Luhut menjelaskan, konsep family office yang akan dikembangkan pemerintah merupakan skema pengelolaan dana milik investor besar, baik lokal maupun asing, yang diberikan insentif berupa bebas pajak pada tahap awal, dan baru dikenai pajak saat dana tersebut diinvestasikan ke proyek-proyek riil dalam negeri.

Luhut menegaskan pembangunan fisik dan sistem dari family office tidak akan dibebankan kepada negara.

"(Pembiayaannya) ya biayai sendiri, kan orang taruh uangnya di situ," ujarnya.

Saat ini, pemerintah tengah menyusun regulasi yang menjamin keamanan dan kepastian hukum bagi investor.

Luhut menyebut sudah banyak calon investor yang menyatakan minat, termasuk dari Singapura dan China.

Menurut Luhut, lokasi prioritas pengembangan family office adalah di Bali, bersamaan dengan rencana pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan di pulau tersebut.

Kawasan ini nantinya akan menjadi gerbang arus dana asing yang akan diinvestasikan ke berbagai sektor ekonomi Indonesia.

"IKN bisa saja, tapi jangan terus mau semua jadi, nggak jadi-jadi satu pun nanti," ucapnya, merujuk pada rencana sebelumnya yang sempat menyebut Ibu Kota Nusantara sebagai lokasi alternatif.

Menanggapi kekhawatiran publik mengenai potensi penyalahgunaan fasilitas family office untuk penghindaran pajak, Luhut memastikan bahwa pemerintah akan melakukan background check ketat terhadap seluruh calon investor.

"Semua nanti basisnya sudah background check juga. Nanti kita lihat satu per satu," tegasnya.

Investor yang terindikasi pernah terlibat kasus pengemplangan pajak atau tindak pidana keuangan lainnya tidak akan diizinkan masuk ke dalam skema ini.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa pihaknya belum akan mengalokasikan APBN untuk proyek tersebut dan sejauh ini tidak memberikan intervensi terhadap rencana pembangunan family office yang digagas oleh Luhut.

"Saya belum terlalu mengerti konsepnya walaupun Pak Ketua DEN sering bicara. Tapi saya belum pernah lihat konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab," kata Purbaya kepada wartawan usai pertemuan dengan investor di kantor DJP, Jakarta, Senin (13/10).

Kehadiran family office dinilai menjadi salah satu strategi Indonesia untuk menangkap peluang arus modal global, khususnya dari investor ultra-kaya yang mencari yurisdiksi aman, efisien, dan kompetitif secara fiskal.

Meski demikian, pemerintah diminta memastikan bahwa skema ini transparan, adil, dan tidak membuka celah penghindaran pajak.*


(at/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Presiden Prabowo Izinkan WNA Pimpin BUMN: Saya Sangat Bersemangat!
Pemkab Karo dan Dunia Usaha Bangun “Super Team” untuk Dorong Pertanian Modern Berdaya Saing Global
Purbaya Effect! Pengurangan Utang Bikin Pasar SUN Panas Menyala
Reaktivasi Sekretariat Transformasi EKB, Bali Dorong Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan
Ekspor RI Siap Meledak! Mendag Budi Santoso Buka Jalur Emas Ekspor Indonesia ke Afrika Lewat Mesir
Ada Keluhan Pajak? Ini Nomor Pengaduan Pajak dan Bea Cukai, Langsung ke Pak Purbaya
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru