Presiden Prabowo Pastikan Pemerintah Hadir dalam Restrukturisasi Utang Whoosh
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah hadir dalam mencari solusi atas persoalan utang proyek kereta cepat JakartaBa
Pemerintahan
JAKARTA– Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) optimis proyek waste to energy (WTE) akan menarik minat sektor swasta, termasuk perusahaan terbuka yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, menyatakan keyakinannya bahwa sejumlah emiten akan tertarik bergabung dalam 24 perusahaan yang masuk dalam Daftar Penyedia Terseleksi (DPT) untuk Pemilihan Mitra Kerja Sama Badan Usaha Pengembang dan Pengelola Pengolah Sampah Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan Menjadi Energi Listrik (BUPP PSEL).
"Tidak perlu khawatir soal emiten. Ada lebih dari 200 perusahaan, baik domestik maupun luar negeri, yang antusias. Saya yakin beberapa emiten di dalam negeri juga akan semangat berpartner dengan perusahaan yang lolos seleksi," ujar Pandu di Wisma Danantara, Jakarta, Senin (3/11/2025).Baca Juga:
Menurut Pandu, meskipun pemerintah tidak memberikan stimulus khusus, emiten tetap akan tertarik pada proyek potensial yang memberikan keuntungan.
"Mereka pasti akan semangat sendiri. Para pengusaha mencari proyek bagus dengan return yang baik," tambahnya.
Pada tahap pertama, proyek WTE akan diterapkan di tujuh kota besar, yakni Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Bali, Bekasi, dan Tangerang.
Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, beberapa kementerian terkait seperti Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Lingkungan Hidup, PLN, serta pihak swasta yang berminat.
Pelaksanaan proyek akan dilakukan secara transparan melalui proses tender terbuka. Skema baru ini menawarkan berbagai keuntungan, termasuk penghapusan tipping fee yang sebelumnya dibayarkan pemerintah daerah ke pengelola limbah.
Danantara menetapkan tarif flat sebesar US$ 0,20 per kWh, berlaku untuk pengolahan 1.000 ton sampah per hari.
Dengan kapasitas tersebut, proyek ini diperkirakan mampu menghasilkan lebih dari 15 MW listrik dan menyuplai kebutuhan listrik sekitar 20.000 rumah tangga.
Pandu menambahkan, batch pertama ini akan disusul batch kedua dalam beberapa minggu ke depan. "Ini baru batch pertama. Batch berikutnya akan segera dimulai," tutupnya.
Proyek WTE ini diharapkan menjadi pionir pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan di Indonesia sekaligus membuka peluang investasi bagi perusahaan swasta, termasuk emiten BEI, dengan keuntungan ekonomi sekaligus kontribusi terhadap lingkungan.*
JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah hadir dalam mencari solusi atas persoalan utang proyek kereta cepat JakartaBa
Pemerintahan
JAKARTA Respiratory Syncytial Virus (RSV) merupakan virus umum yang menginfeksi saluran pernapasan dan sering menimbulkan gejala batuk s
Kesehatan
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Riau, Abdul Wahid, beserta sembilan orang lainnya dalam operasi tangkap ta
Hukum dan Kriminal
MEDAN Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Muhammad Bobby Afif Nasution, menemui massa aksi unjuk rasa buruh di depan Kantor Gubernur Sumut,
Pemerintahan
SUMATERA UTARA Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) bekerja sama dengan Real Estate Indonesia (REI) Sumut dan Asosiasi Pe
Pemerintahan
DELI SERDANG Pemerintah Kabupaten Deli Serdang terus memberikan dukungan penuh terhadap Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai program
Pemerintahan
Harga minyak goreng bersubsidi merek Minyak Kita kembali mencuat sebagai polemik di Kabupaten Batu Bara.
Pemerintahan
DELI SERDANG Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang terus mendukung pengembangan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai salah satu
Pemerintahan
SIBOLGA Jajaran Polres Sibolga berhasil mengungkap kasus dugaan pembunuhan dan penganiayaan yang menewaskan seorang mahasiswa, Arjuna Ta
Hukum dan Kriminal
PADANGSIDIMPUAN Memperingati Hari Keuangan Nasional, siswa Taman KanakKanak (TK) Kartika 149 Padangsidimpuan melakukan kunjungan edukat
Pendidikan