BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

Utang Luar Negeri Indonesia Kuartal III 2025 Menurun Jadi US$424,4 Miliar

Abyadi Siregar - Senin, 17 November 2025 11:43 WIB
Utang Luar Negeri Indonesia Kuartal III 2025 Menurun Jadi US$424,4 Miliar
Ilustrasi. (foto: AI/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN — Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri Indonesia pada kuartal III 2025 sebesar US$424,4 miliar, menurun dibanding kuartal II 2025 yang mencapai US$432,3 miliar.

Secara tahunan, utang luar negeri Indonesia terkontraksi 0,6% (yoy), berbeda dari pertumbuhan 6,4% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh melambatnya pertumbuhan utang luar negeri sektor publik dan kontraksi utang luar negeri sektor swasta.

Baca Juga:

Utang luar negeri pemerintah pada kuartal III tercatat US$210,1 miliar, tumbuh 2,9% secara tahunan, lebih rendah dibanding pertumbuhan 10% (yoy) pada triwulan II 2025.

Perlambatan ini dipicu oleh kontraksi aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik akibat ketidakpastian pasar keuangan global.

BI menekankan bahwa utang luar negeri pemerintah dikelola secara cermat dan akuntabel, diarahkan untuk mendukung pembiayaan program prioritas yang mendorong keberlanjutan ekonomi nasional.

Sektor penggunaan utang pemerintah terbesar meliputi:
- Jasa kesehatan dan kegiatan sosial: 23,1%
- Administrasi pemerintahan, pertahanan, jaminan sosial wajib: 20,7%
- Jasa pendidikan: 17,0%
- Konstruksi: 10,7%
- Transportasi dan pergudangan: 8,2%
- Jasa keuangan dan asuransi: 7,5%

Dominasi utang pemerintah berupa utang jangka panjang, mencapai 99,9% dari total utang pemerintah.

Utang luar negeri sektor swasta tercatat US$191,3 miliar, menurun dari US$193,9 miliar pada kuartal II 2025.

Secara tahunan, utang luar negeri swasta terkontraksi 1,9% (yoy), lebih dalam dibanding kontraksi 0,2% (yoy) pada triwulan sebelumnya.

Kontraksi ini terjadi pada lembaga keuangan (-3% yoy) dan perusahaan non-lembaga keuangan (-1,7% yoy).

Sektor swasta dengan utang terbesar mencakup industri pengolahan, jasa keuangan & asuransi, pengadaan listrik & gas, serta pertambangan & penggalian, yang menyumbang sekitar 81% dari total utang luar negeri swasta.

Rasio utang Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga menurun menjadi 29,5% pada triwulan III 2025, dari 30,4% pada triwulan II 2025.

Pangsa utang jangka panjang terhadap total utang luar negeri mencapai 86,1%.

Bank Indonesia menilai kondisi ini menunjukkan pengelolaan utang yang terkendali di tengah ketidakpastian ekonomi global, sekaligus mendukung stabilitas ekonomi nasional.*


(bb/ad)

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Dajjal dan Misteri Akhir Zaman: Apakah Tersembunyi di Pulau Socotra?
Babinsa Jembrana Kawal Ibadah Minggu dan Penutupan Bulan Syukur HUT ke-94 GKPB
Bangga! Jakabiran Harahap Raih Perunggu di Kejuaraan Atletik U18 & U20 Asia Tenggara
BMKG Deteksi Dua Bibit Siklon Tropis 97S dan 98S, Waspada Cuaca Ekstrem di Sejumlah Wilayah Indonesia
Polres Binjai Ungkap 3 Kasus Narkoba Sekaligus dalam Sehari, 4 Tersangka Diamankan
Visa Haji 2026 Ditutup 1 Syawal, Arab Saudi Tegaskan Tak Ada Perpanjangan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru