BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Pengakuan dan Penyesalan: Briptu FN, Polwan Yang Bakar Suami, Memohon Maaf Dalam Kondisi Syok!

BITVonline.com - Senin, 10 Juni 2024 04:27 WIB
24 view
Pengakuan dan Penyesalan: Briptu FN, Polwan Yang Bakar Suami, Memohon Maaf Dalam Kondisi Syok!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JATIM -Sebuah tragedi mengerikan mengguncang jagat kepolisian Tanah Air ketika seorang polisi wanita, Briptu FN, terlibat dalam insiden yang menewaskan suaminya sendiri, Briptu RDW. Peristiwa tragis ini, yang terjadi di asrama polisi pada Sabtu (8/6/2024), telah menjadi sorotan publik dan mengundang pertanyaan besar tentang motif di balik aksi kekerasan tersebut.

Awalnya, kejadian ini dianggap sebagai kasus bunuh diri, mengingat Briptu RDW mengalami luka bakar serius hingga 90 persen. Namun, fakta-fakta yang terungkap kemudian mengubah pandangan publik. Briptu FN, meskipun terlibat dalam tragedi tersebut, juga berperan sebagai orang yang mencoba menolong suaminya dengan membawanya ke rumah sakit. Namun, di balik tindakan tersebut, terungkaplah rasa penyesalan yang mendalam dari Briptu FN.

Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, Briptu FN merasa sangat menyesal atas apa yang telah terjadi. Bahkan, di tengah kondisi trauma dan syok yang dialaminya, dia memohon maaf kepada suaminya yang telah menjadi korban dari tindakannya sendiri. Namun, nasib tragis menimpa Briptu RDW yang akhirnya meninggal dunia akibat luka bakarnya.

Baca Juga:

Namun, di balik tragedi ini, terdapat lapisan motif yang memperumit cerita. Motifnya bermula dari ketidakpuasan Briptu FN terhadap penggunaan uang gaji suaminya untuk berjudi online. Frustrasi karena melihat uang yang seharusnya digunakan untuk kehidupan keluarga mereka, termasuk ketiga anak mereka yang masih balita, dihabiskan untuk hal yang sia-sia, menjadi pemicu dari aksi kekerasan tersebut.

Namun, perlu dicatat bahwa aksi kekerasan yang dilakukan oleh Briptu FN bukanlah tindakan yang direncanakan sebelumnya. Hal ini terungkap dari pernyataan Kabid Humas Polda Jatim, yang menjelaskan bahwa kejadian ini merupakan insiden pertama kali bagi Briptu FN. Namun, kejadian tersebut menyoroti persoalan yang lebih besar tentang pentingnya penanganan yang tepat terhadap kasus-kasus KDRT, terutama di lingkungan yang seharusnya menjadi tempat yang aman seperti institusi kepolisian.

Baca Juga:

Saat ini, Briptu FN harus menghadapi konsekuensi hukum dari perbuatannya, yang tidak hanya melibatkan proses hukum biasa, tetapi juga penanganan kode etik Polri. Namun, di tengah semua itu, penting untuk tidak melupakan bahwa di balik aksi kekerasan tersebut, ada seorang wanita yang juga mengalami trauma dan syok yang mendalam. Polda Jatim telah mengambil langkah untuk memberikan pendampingan psikis dan trauma healing kepada Briptu FN, sebagai upaya untuk memulihkan keadaan mentalnya dan memberikan perlindungan yang diperlukan.

Kisah Briptu FN dan Briptu RDW bukanlah sekadar cerita tragis tentang KDRT di lingkungan polisi, tetapi juga merupakan cerminan dari kompleksitas dan kedalaman masalah sosial yang melanda masyarakat kita. Melalui penceritaan ini, kita diingatkan akan pentingnya kesadaran dan upaya bersama dalam mencegah dan menangani kasus KDRT, serta memberikan perlindungan dan pemulihan bagi para korban.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Gunung Marapi Erupsi Lagi, Kolom Abu Teramati Mencapai 350 Meter
Mahasiswa Geruduk Kantor BPN Asahan Tuntut Pemecahan Sertifikat Tanah yang Bermasalah Diselidiki
DPRD Sumut Soroti Kasus Pembacokan Polisi oleh Bandar Narkoba di Langkat
Ibu Rumah Tangga Dibegal dengan Celurit di Jalan Gunung Sinabung Binjai
Kaesang Pangarep Komentar Terkait Tuntutan Forum Purnawirawan TNI Mengenai Wakil Presiden Gibran
Hadiri Seminar Guru, Bupati Batu Bara Berpesan: Lebih Perhatian Lagi ke Siswa
komentar
beritaTerbaru