
Kemendikdasmen Tindaklanjuti Instruksi Presiden, Buku Tulis Gratis Siap Didistribusikan
JAKARTA Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merespons serius arahan Presiden Prabowo Subianto terkait perlunya pe
Pendidikan
BEKASI -Kasus kekerasan dalam keluarga kembali mencoreng dunia kemanusiaan. Seorang bocah laki-laki berusia 3 tahun 9 bulan, RMR, ditemukan tewas di sebuah ruko di kawasan Tambun Selatan, Bekasi, setelah disiksa oleh kedua orang tuanya sendiri. Korban yang mengalami penganiayaan brutal akhirnya ditinggal tidur oleh para pelaku yang berharap anak mereka akan sadar keesokan harinya.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu malam (6/1) sekitar pukul 22.30 WIB. Kombes Wira Satya Triputra, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, mengungkapkan detail mengerikan penganiayaan yang dialami korban. “Korban dipukul di dada serta ditendang di kepala dan wajah hingga tak sadarkan diri. Saat korban sudah tidak berdaya dan menunjukkan tanda sesak napas, tersangka AZR menyuruh tersangka SD membeli minyak kayu putih. Minyak tersebut dioleskan ke hidung dan perut korban, tetapi korban tetap tidak sadar,” jelas Wira kepada wartawan, Senin (13/1/2025).
Setelah penganiayaan itu, kedua tersangka memilih beristirahat tanpa membawa korban ke rumah sakit. Mereka berharap anaknya akan pulih dengan sendirinya. Namun, pada Senin pagi (6/1) pukul 06.00 WIB, SD terbangun dan mendapati tubuh korban sudah tidak bernapas, tangan dan kaki dingin serta kaku. “Setelah menyadari korban meninggal, tersangka AZR dan SD memindahkan jasad anak mereka ke ruko sebelah. Korban dibungkus dengan kain sarung,” lanjut Wira.
Aksi pemindahan jasad tersebut disaksikan oleh beberapa orang di sekitar lokasi. Kedua pelaku kemudian melarikan diri dari tempat kejadian. Mereka berusaha kabur ke wilayah Jawa, namun berhasil ditangkap oleh pihak kepolisian pada Rabu malam (8/1).
Motif pembunuhan yang diungkap polisi sangat memilukan. Pasangan suami istri (pasutri) tersebut yang bekerja sebagai pengemis di sekitar minimarket merasa emosi setelah ditegur oleh karyawan minimarket karena korban muntah di depan teras toko. Kekesalan tersebut memuncak menjadi tindakan kejam yang berujung pada kematian anak mereka sendiri.
“Tersangka merasa marah karena ditegur saat anaknya muntah di lokasi yang menjadi tempat mereka biasa mengemis. Ini yang memicu kekerasan hingga menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkap Wira.
Saat ini, kedua orang tua korban telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Mereka menghadapi dakwaan tindak pidana kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan kematian, dengan ancaman hukuman berat sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Kasus ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya peran masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan anak.
(N/014)
JAKARTA Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merespons serius arahan Presiden Prabowo Subianto terkait perlunya pe
PendidikanMEDAN Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat tipis pada awal perdagangan hari ini, Selasa (21/10/2025), d
EkonomiJAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan keprihatinannya atas rendahnya serapan anggaran oleh pemerintah dae
PemerintahanMEDAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat signifikan pada perdagangan Selasa (21/10/2025), menembus level 8.169,14. adsen
EkonomiACEH BESAR Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) bekerja sama dengan Forum Pesantren Alumni Gontor (FPAG) dan Presidium Pesantren Indones
PendidikanJAKARTA Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memastikan bahwa stok beras nasional sa
EkonomiJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memperluas penyelidikan terhadap kasus dugaan suap dana penunjang operasional Pemerinta
Hukum dan KriminalMEDAN Harga emas batangan Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pad
EkonomiBANDA ACEH Dr. Ir. Rizal Munadi, M.M, M.T secara resmi mendaftarkan diri sebagai salah satu calon Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) p
PendidikanJAKARTA Kartini Muljadi, pendiri grup usaha Tempo Scan sekaligus salah satu perempuan terkaya di Indonesia, meninggal dunia pada Senin (
Sosok