BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025
Seorang Perempuan Berteriak Histeris di Mapolres Labuhanbatu

Kapan Si Miskin Dapat Keadilan di Polres Labuhanbatu Ini?

Abyadi Siregar - Minggu, 16 Maret 2025 17:03 WIB
594 view
Kapan Si Miskin Dapat Keadilan di Polres Labuhanbatu Ini?
Kantor Polres Labuhanbatu
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Sebuah video viral menunjukkan seorang perempuan berteriak-teriak histeris di Mapolres Labuhanbatu dengan mengeluhkan buruknya penyelenggaraan pelayanan publik di markas kepolisian itu.

Dalam video yang ditayang di Tiktok Medan Talk TV itu, perempuan tersebut berkali-kali menyebut, di Polres Labuhanbatu hukum diperjualbelikan.

Tidak diketahui kapan aksi nekad perempuan itu terjadi. Dan sampai saat ini, belum diketahui juga identitas perempuan itu. Dan, belum diketahui juga apa yang membuatnya berteriak beringas seperti itu.

Baca Juga:

Yang pasti, dari video terlihat, perempuan tersebut tampak berjalan di sepanjang halaman Mapolres Labuhanbatu, sembari berteriak-teriak histeris menyebut Polres Labuhanbatu memperjualbelikan hukum.

"Halo….inilah Polres Labuhanbatu. Hukum diperjualbelikan. Ya…., hukum diperjualbelikan. Inilah Polres Labuhanbatu," pekik perempuan itu dengan nada keras.

Baca Juga:

Teriakannya itu langsung menjadi perhatian anggota kepolisian yang ada di markas kepolisian tersebut. Mereka pun keluar dari ruang masing-masing untuk melihat apa yang terjadi.

Sebagian di antara anggota polisi itu, berusaha menemui perempuan tersebut. Ada juga yang mencoba membujuk untuk bicara baik-baik. Tapi, perempuan itu justru terus berteriak-teriak. "Siapa…..? Tidak takut..!" pekiknya dengan garang.

Perempuan itu sepertinya tidak memperdulikan para anggota kepolisian yang mencoba mengajaknya untuk bicara. Perempuan itu justru tetap tak berhenti berteriak.

"Ngk perlu. Hukum diperjualbelikan. Inilah Polres Labuhanbatu. Haaa. Kapan si miskin dapat keadilan di sini? Kapan si miskin dapat keadilaaann?" pekiknya berulangkali.

"Tengok ini, Polres Labuhanbatu. Hukum diperjualbelikan. Jangan disepelekan rakyat miskin ya..! Tidak pernah ditanggapi laporan saya di sini," teriaknya dengan sekencang-kencangnya.

Seorang anggota kepolisian terdengar membujuk perempuan tersebut. "Sini…, sini…, Bu. Biar saya baca dulu," bujuk salah seorang anggota polisi. Namun, perempuan itu makin berteriak kencang.

"Semua laporan saya, ditutup..! Kenapa ditutup? Ini orang miskin. Saya tidak takut. Jenderal aja saya nggk takut. Jangan kek gitu. Hah.. Sampe capek saya di Polres Labuhanbatu ini. Nggk ada tanggapannya. Hukum diperjualbelikan. Kenapa kayak gini laporan orang miskin ini tidak ditanggapi?" teriaknya.

"Halo Pak Presiden…! Di Polres Labuhanbatu, hukum diperjualbelikan. Rakyat miskin tidak diperdulikan," teriaknya lagi.

Kapolres LabuhabatuAKBP Benhard Malau yang dikonfirmasi melalui pesan WhatApps, Minggu, 16/03/2025 pukul 15.53 Wib kemarin, belum memberi respon.

LANGKAH TEGAS

Menanggapi peristiwa itu, Walikota Lembaga Swadaya Masyarakat -LSM- Lumbung Informasi Rakyat - LIRA- Kota Tebingtinggi Ratama Saragih mengharap Kapolres mengambil langkah tegas, terukur dan sesuai regulasi untuk menyelesaikan persoalan ketidakpuasan pelayanan publik yang dialami warga.

"Dengan demikian, Polres Labuhanbatu tidak dicap sebagai Polres yang buruk dan gagal sebagai pelayan masyarakat. Apalagi Polres Labuhanbatu ini bertubi-tubi tersandung masalah yang langsung bersinggungan dengan masyarakat. Jika kasus ini tak segera diselesaikan, maka bisa dipastikan akan membawa dampak buruk bagi kekondusifan masyarakat Labuhanbatu," tegas pengamat kebijakan publik itu.*

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Nyamar Jadi Polisi dan Todong Warga Pakai Pistol Rakitan, Pria di Labuhanbatu Ditangkap
Oknum Penyidik Polres Labuhanbatu Ditahan Propam Polda Sumut atas Dugaan Perzinahan
Tak Patut Jadi Pejabat Publik Jika Enggan Di Kritik Dan Berikan Jawaban Ke Publik
M4yat Bayi Ditemukan dalam Kantong Plastik di Kebun Sawit Labuhanbatu
Polres Labuhanbatu Gagalkan Peredaran 1 Kilogram S4bu, Satu Tersangka Ditangkap, Satu Buron
Mantan Narapidana Penistaan Agama, Donald Ignatius Sumanto Kembali Picu Kontroversi: Sebut Nabi Muhammad SAW Tokoh Fiktif
komentar
beritaTerbaru