BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal Kecam Kasus Pemerkosaan Dokter Residen Unpad di RSHS Bandung

Adelia Syafitri - Kamis, 10 April 2025 10:05 WIB
259 view
Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal Kecam Kasus Pemerkosaan Dokter Residen Unpad di RSHS Bandung
Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengutuk keras tindakan pemerkosaan yang dilakukan oleh dokter residen spesialis anestesi dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Priguna Anugerah, terhadap anggota keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat.

Cucun menegaskan pentingnya rumah sakit untuk memperketat proses seleksi dan pengawasan demi mencegah kejadian serupa.

Baca Juga:

"Kami mendesak rumah sakit untuk lebih selektif dan ketat dalam mengawasi setiap tindakan medis yang dilakukan. Kasus ini harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh rumah sakit di Indonesia," tegas Cucun dalam keterangannya pada Kamis (10/4/2025).

Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh seorang tenaga medis yang seharusnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Baca Juga:

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi pelaku meski sudah meminta maaf dan diblacklist oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Perlakuan seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Meski sudah di-blacklist, pelaku tetap harus diproses hukum untuk memberikan efek jera dan menegakkan keadilan," ujar Cucun.

Selain itu, Cucun juga mendukung penuh upaya perlindungan terhadap korban.

Ia mendorong rumah sakit dan pihak Universitas Padjadjaran (Unpad) untuk memberikan pendampingan dan pemulihan yang optimal kepada korban agar dampak psikologis dan sosial dapat diminimalisir.

Kasus ini terungkap setelah korban yang berinisial FH (21) melapor kepada polisi.

Insiden pemerkosaan terjadi pada pertengahan Maret 2025 di lantai 7 gedung RSHS.

Priguna, yang merupakan dokter residen semester dua, mengaku hendak melakukan pemeriksaan kecocokan darah untuk transfusi, namun membawa korban ke tempat yang sepi dan menyuntikkannya dengan cairan yang diduga mengandung obat bius, menyebabkan korban tak sadarkan diri.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru