SURABAYA -Empat orang debt collector akhirnya meminta maaf secara terbuka di Markas Kodam V/Brawijaya, Surabaya, atas aksi premanisme yang mereka lakukan saat menarik paksa sebuah mobil Suzuki Ertiga pada Selasa (8/4/2025).
Aksi tersebut terekam dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial. Dalam video itu, para debt collector bahkan sempat mengklaim memiliki bekingan seorang perwira menengah TNI.
Namun pada Sabtu (12/4/2025), melalui video yang dirilis oleh Penerangan Kodam (Pendam) V/Brawijaya, salah satu debt collector bernama Stefanus Pale membantah klaim tersebut sekaligus meminta maaf kepada masyarakat dan TNI.
Stefanus juga menegaskan bahwa kejadian tersebut akan menjadi aksi terakhir mereka.
"Kami menyatakan sikap bahwa ini adalah kegiatan terakhir kami, dan kami tidak akan mengulangi aksi serupa di wilayah Kodam V/Brawijaya maupun di Kodam lain seluruh Indonesia," imbuhnya.
Sementara itu, Kapendam V/Brawijaya Kolonel (Kav) Donan Wahyu Sejati menegaskan bahwa Mayor Cpm Juni memang merupakan personel Kodam, namun tidak memiliki kaitan sama sekali dengan aktivitas ilegal debt collector tersebut.
"Klaim yang disampaikan oleh Stefanus dalam video viral itu tidak benar. Mayor Juni tidak pernah berkoordinasi ataupun memfasilitasi kegiatan penarikan kendaraan tersebut," tegas Donan.
Pihak Kodam mengapresiasi permintaan maaf terbuka para pelaku dan mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap pihak-pihak yang mengaku memiliki 'bekingan' dari aparat keamanan.*
(kp/J006)
Editor
: Justin Nova
Debt Collector Minta Maaf Usai Viral Aksi Premanisme di Kodam V/Brawijaya, Klaim Punya Bekingan TNI Dibantah