BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

Empat Tersangka Ditetapkan, Keluarga Prada Lucky: Kenapa Hanya Pratu?

- Senin, 11 Agustus 2025 11:41 WIB
Empat Tersangka Ditetapkan, Keluarga Prada Lucky: Kenapa Hanya Pratu?
Ibadah pemakaman yang dipimpin Pdt. Lenny Walunguru dimulai tepat pukul 12.00 WITA. (foto: Elly/CNN Indonesia)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KUPANG — Keluarga almarhum Prada Lucky Chepril Saputra Namo angkat suara menanggapi perkembangan terbaru kasus dugaan penganiayaan yang menyebabkan prajurit TNI AD muda itu meninggal dunia.

Empat anggota TNI berpangkat Pratu telah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, keluarga meyakini jumlah pelaku sebenarnya lebih dari itu.

Lusi Namo, kakak kandung almarhum, menyampaikan bahwa kekerasan terhadap Lucky tidak hanya dilakukan oleh empat orang.

Berdasarkan informasi yang diterima keluarga, kekerasan tersebut terjadi secara berulang, terutama saat pergantian piket di satuan tempat Lucky bertugas, yaitu di Batalyon Teritorial Pembangunan 834 Waka Nga Mere (Yon TP 834/WM), Nagekeo.

"Pastinya lebih dari empat orang. Dari cerita yang kami terima, setiap pergantian piket Lucky mendapat perlakuan kekerasan. Artinya, banyak tangan yang ikut memukul," ujar Lusi, Senin (11/8).

Lebih lanjut, Lusi mengungkapkan kekecewaan keluarga karena keempat tersangka hanya berasal dari prajurit dengan pangkat terendah, yakni Pratu.

Menurutnya, ada dugaan keterlibatan prajurit berpangkat lebih tinggi, termasuk perwira, dalam insiden memilukan itu.

"Yang menjadi pertanyaan besar, kenapa hanya Pratu saja yang jadi pelaku utama? Kenapa tidak ada yang berpangkat lebih tinggi?" ungkap Lusi dengan mata berkaca-kaca.

Ia menegaskan bahwa keluarga menuntut pertanggungjawaban dari seluruh pihak yang diduga terlibat dalam kematian Prada Lucky.

Mereka berharap tidak ada pelaku yang dilindungi hanya karena memiliki jabatan atau pangkat lebih tinggi.

"Kami ingin keadilan. Nyawa Lucky sudah hilang. Jangan hanya korban empat orang, lalu yang lainnya dilindungi," tegasnya.

Lusi juga mengungkapkan bahwa dirinya dan ibunya akan terus memperjuangkan keadilan, meski sang ayah yang merupakan seorang tentara aktif tampak bungkam dalam kasus ini.

"Mereka mungkin bisa bungkam ayah saya yang juga tentara. Tapi tidak bisa bungkam saya dan mama saya," ujarnya lantang.

Dukungan kepada keluarga Prada Lucky juga datang dari Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emenuel Melkiades Laka Lena.

Ia menyampaikan empati mendalam dan mendukung upaya hukum yang sedang ditempuh oleh orang tua almarhum, yakni Serma Kristian Namo dan Ibu Sepriana Paulina Mirpey.

"Sebagai Gubernur NTT, saya mendukung langkah orang tua Prada Lucky untuk mencari keadilan. Kita semua berharap agar tidak ada lagi kekerasan yang berujung pada kehilangan nyawa seperti ini," kata Gubernur Melki.

Prada Lucky mengembuskan napas terakhir pada Rabu, 6 Agustus 2025, setelah menjalani perawatan intensif selama empat hari di ICU RSUD Aeramo, Nagekeo.

Jenazahnya kemudian dipulangkan ke Kupang dan dimakamkan dengan upacara militer pada Sabtu, 9 Agustus 2025 sebagai bentuk penghormatan atas pengabdiannya kepada negara.*

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru