BREAKING NEWS
Jumat, 17 Oktober 2025

Trans7 Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Ujaran Kebencian Terkait Tayangan Pesantren

Adam - Kamis, 16 Oktober 2025 17:27 WIB
Trans7 Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Ujaran Kebencian Terkait Tayangan Pesantren
Program televisi Xpose Uncensored. (foto: trans7)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Program televisi Xpose Uncensored yang tayang di Trans7 dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran informasi yang memicu kebencian dan permusuhan berbasis SARA.

Laporan tersebut dilayangkan oleh pihak yang mengatasnamakan Persatuan Alumni dan Simpatisan Pondok Pesantren Bustanul Ulum (PRABU) pada Rabu (15/10/2025) malam.

"Benar, saudara M datang membuat laporan polisi tentang dugaan peristiwa pidana setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, dan antargolongan (SARA)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Brigjen Pol Ade Ary Syam Indradi, Jakarta, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga:

Laporan terhadap Trans7 teregistrasi dengan nomor LP/B/7387/X/2025/SPKT/Polda Metro Jaya.

Pihak pelapor menilai bahwa salah satu episode program Xpose Uncensored yang tayang pada Senin (13/10) memuat narasi yang dianggap menghina dan mencemarkan nama baik kalangan santri, kiai, serta lembaga pesantren.

Ade Ary menjelaskan, dugaan pelanggaran dalam tayangan tersebut mengarah pada Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45A ayat (2) UU ITE, serta Pasal 156A KUHP yang berkaitan dengan penodaan agama.

"Laporan sudah diterima. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan oleh Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya. Kami akan tangani secara prosedural dan profesional," tegas Ade Ary.

Konten yang dilaporkan berasal dari video yang menampilkan suasana santri dan jamaah yang sedang menyalami seorang kiai.

Dalam tayangan tersebut, narator menyebut bahwa "santri rela ngesot demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai", serta mempertanyakan kenapa bukan kiai yang memberikan amplop kepada santri.

Cuplikan narasi itu memicu kemarahan sejumlah kalangan, terutama dari lingkungan pesantren, yang menilai tayangan tersebut menyudutkan praktik penghormatan terhadap ulama dan mengandung unsur fitnah.

Tayangan tersebut segera menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sejumlah netizen mengecam isi narasi dalam program tersebut dan menyerukan boikot terhadap Trans7.

Tagar #BoikotTrans7 sempat masuk dalam jajaran trending topic di beberapa platform media sosial.

Tak hanya dari masyarakat umum, organisasi keagamaan seperti GP Ansor juga ikut bereaksi.

Mereka diketahui telah melaporkan tayangan serupa ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan menuntut evaluasi atas izin siar program bersangkutan.

Brigjen Ade Ary menegaskan bahwa pihaknya masih mendalami unsur dugaan pelanggaran dalam tayangan tersebut dan meminta publik untuk bersabar menunggu hasil penyelidikan.

"Mohon waktu, proses masih berjalan. Setiap laporan akan kami tangani dengan cermat sesuai SOP yang berlaku," ujar Ade.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Trans7 belum memberikan keterangan resmi terkait laporan yang ditujukan kepada mereka maupun sikap atas reaksi publik terhadap program Xpose Uncensored.

Redaksi akan terus mengupdate perkembangan kasus ini, termasuk jika ada klarifikasi dari pihak Trans7, keputusan KPI, maupun hasil penyelidikan dari Polda Metro Jaya.*


(at/a008)

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Bupati Simalungun Temui Menteri PU, Usulkan Pembangunan Infrastruktur Jalan dan Irigasi
Cak Imin Pertanyakan Kritik DPR soal APBN untuk Ponpes Al Khoziny: Apa Solusi Anda?
Tayangan Pesantren di Trans7 Tuai Kontroversi, KPI Siap Sidang Pleno
Cak Imin: 80 Persen Santri Berasal dari Keluarga Miskin, Pemerintah Siap Perkuat Ekonomi Pesantren
Viral Dugaan Percobaan Penculikan Bocah SD di Batu Bara?!
DJ Panda Akan Diperiksa Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Pengancaman Erika Carlina
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru