BREAKING NEWS
Sabtu, 06 Desember 2025

Yasonna Laoly: Banyak Kepala Desa di Sumut Dipanggil Polisi Terkait Pilkada, Tapi Takut Melapor

BITVonline.com - Selasa, 26 November 2024 06:08 WIB
Yasonna Laoly: Banyak Kepala Desa di Sumut Dipanggil Polisi Terkait Pilkada, Tapi Takut Melapor
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Ketua DPP PDIP Yasonna Laoly mengungkapkan bahwa banyak kepala desa (Kades) di Sumatera Utara (Sumut) yang dipanggil oleh pihak kepolisian terkait dengan Pilkada Serentak 2024. Namun, Yasonna menyebutkan bahwa para kepala desa tersebut takut untuk membuat laporan mengenai hal tersebut.

Yasonna, yang juga anggota DPR RI, mengatakan bahwa Sumut merupakan salah satu provinsi yang diawasi secara serius oleh DPP PDIP dalam pelaksanaan Pilkada 2024. Sebagai Ketua DPP PDIP, Yasonna ditugaskan bersama beberapa tokoh lainnya untuk memantau dan mengawasi dinamika Pilkada di Sumut.

“Saya secara khusus ditugaskan oleh Dewan Pimpinan Pusat partai sebagai Ketua DPP bersama Mas Djarot dan beberapa DPP lainnya untuk secara khusus memperhatikan dinamika yang ada di Sumatera Utara dalam rangka Pilkada serentak tanggal 27 November,” ungkap Yasonna di rumah pemenangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala, Senin (25/11/2024).

Menurut Yasonna, ada upaya sistematis yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk memenangkan calon tertentu dalam Pilkada Sumut, dan ini menjadi alasan mengapa DPP PDIP memberikan perhatian lebih terhadap daerah tersebut. Ia menyebutkan, salah satu tantangan yang dihadapi tim pemenangan pasangan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala adalah upaya-upaya masif dan terstruktur untuk memenangkan salah satu calon gubernur.

“Kami tim Edy-Hasan menghadapi satu tantangan besar, yaitu upaya-upaya sistematis, terstruktur, bahkan masif untuk memenangkan calon tertentu,” kata Yasonna.

Selain itu, Yasonna juga mengungkapkan bahwa ada upaya untuk mencegah tim Edy-Hasan mendapatkan dukungan dana untuk saksi-saksi di TPS. Sebagai respons, PDIP berencana melakukan penggalangan dana dari pengurus hingga anggota dewan untuk mendanai saksi di TPS.

“Kami melihat upaya-upaya sistematis yang mencegah dukungan-dukungan dana saksi. Itu sebabnya, DPP PDIP menginstruksikan kepada seluruh jajaran partai, termasuk anggota DPR dan DPRD, untuk bergotong royong mendanai saksi-saksi kami,” jelasnya.

Yasonna juga mengajak aparat kepolisian untuk menggunakan hati nurani dalam menjalankan tugasnya selama Pilkada Serentak 2024. Ia mengingatkan polisi agar tidak terjebak dalam politik kekuasaan dengan cara-cara yang merugikan demokrasi.

“Saya ini juga anak partai coklat, anak polisi, dan pengurus KBB Polri. Mari kita gunakan hati nurani. Jangan pertaruhkan bangsa ini hanya untuk kekuasaan dengan segala cara,” ucapnya.

Terkait dengan pemanggilan kepala desa oleh polisi, Yasonna menyebut bahwa banyak Kades yang merasa tertekan dan takut untuk melapor meskipun ada tindakan yang merugikan mereka. “Banyak sekali kepala desa yang dipanggil. Mereka mau melapor, tetapi takut. Ini dilema yang sangat sulit kita atasi,” tambahnya.

Yasonna juga menyatakan bahwa kepala daerah yang berasal dari PDIP merasa adanya tekanan-tekanan selama Pilkada Serentak 2024. Namun, ia memuji peran TNI yang dinilai lebih tenang dalam menjaga situasi Pilkada.

“TNI lebih adem, saya harus jujur mengatakan ini. Lebih adem,” tutup Yasonna.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru