BREAKING NEWS
Senin, 03 November 2025

Sidang MKD DPR, Ahli Media Sosial: Literasi Digital Masyarakat Indonesia Masih Rendah, Hoaks Lebih Cepat Menyebar dari Fakta

Mutiara - Senin, 03 November 2025 13:02 WIB
Sidang MKD DPR, Ahli Media Sosial: Literasi Digital Masyarakat Indonesia Masih Rendah, Hoaks Lebih Cepat Menyebar dari Fakta
Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, sebagai saksi ahli media sosial dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap lima anggota DPR nonaktif, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (3/11/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Founder Drone Emprit, Ismail Fahmi, menilai bahwa tingkat literasi digital masyarakat Indonesia masih rendah, terutama dalam menyikapi konten viral di media sosial.

Hal ini disampaikan saat ia hadir sebagai saksi ahli media sosial dalam sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terhadap lima anggota DPR nonaktif, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (3/11/2025).

Dalam sidang tersebut, Ismail diminta menjelaskan fenomena penyebaran video anggota DPR yang berjoget saat sidang tahunan MPR pada Agustus 2025 lalu.

Baca Juga:

Ia menegaskan, meskipun masyarakat Indonesia sangat aktif bermedia sosial, kemampuan untuk memverifikasi informasi masih minim.

"Kalau kita tahu, literasi digital masyarakat kita itu masih sangat lemah. Ketika mendapat informasi yang entah benar atau salah, mereka sulit melakukan verifikasi," ujar Ismail di hadapan majelis MKD.

Menurutnya, bukan hanya kemampuan, tetapi niat masyarakat untuk memverifikasi informasi pun tergolong rendah.

Banyak pengguna media sosial yang langsung menyebarkan informasi tanpa memastikan kebenarannya terlebih dahulu.

"Niat untuk melakukan verifikasi itu kecil. Mereka cenderung langsung mengonsumsi dan menyebarkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Ismail menjelaskan bahwa disinformasi dan hoaks cenderung menyebar lebih cepat dibandingkan klarifikasi.

Hal itu disebabkan oleh algoritma media sosial yang memprioritaskan konten viral, sehingga informasi menyesatkan mudah menjangkau audiens luas dalam waktu singkat.


"Hoaks dan disinformasi menyebar seperti naik mobil Ferrari. Namun, klarifikasinya sering disampaikan dengan cara yang kering dan lambat," ungkapnya.

Ismail menilai, tantangan utama dalam menghadapi fenomena ini adalah meningkatkan literasi digital masyarakat secara sistematis dan berkelanjutan, terutama dalam konteks politik dan isu publik.

Editor
: Adam
0 komentar
Tags
beritaTerkait
“The Future Is You”: UMSU Dorong Mahasiswa Teknik Jadi Entrepreneur di Era Digital
Ahmad Sahroni Muncul ke Publik Usai Penjarahan: Rumah Saya Hasil Kerja Keras, Bukan Duit Rakyat!
Abdul Mu’ti: Digitalisasi Pendidikan Sudah Jalan di 50 Ribu Sekolah, IFP Siap Diluncurkan 10 November
Cara Klaim Saldo DANA Gratis Rp292.000 Lewat Fitur DANA Kaget, Cek Link Resminya!
DPR Akan Perketat Pengawasan Anggaran KPU Usai Kasus Jet Pribadi
Fraksi Gerindra Segera Aktifkan Keponakan Prabowo sebagai Anggota DPR: Agar Tidak Terjadi Kekosongan
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru