
Wamen Dikdasmen RI Tegaskan Urgensi Deep Learning dalam Pendidikan Muhammadiyah Aceh
BANDA ACEH Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA, mengupas tuntas urgensi penerapa
Pendidikan
JAKARTA – Tiga terdakwa kasus dugaan korupsi terkait proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa yang dikelola oleh Balai Teknik Perkeretaapian Medan periode 2015-2023, divonis bersalah oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat. Tiga pejabat tersebut dijatuhi hukuman penjara antara 5 hingga 7 tahun, serta diwajibkan membayar denda dan uang pengganti kerugian negara.
Tiga terdakwa yang divonis dalam kasus ini adalah Akhmad Afif Setiawan, Rieki Meidi Yuwana, dan Halim Hartono. Mereka ditemukan bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam pekerjaan konstruksi jalur kereta api yang menghubungkan Besitang dan Langsa.
Dalam persidangan yang digelar pada Senin (25/11/2024), Ketua Majelis Hakim Maryono membacakan amar putusan yang menyatakan bahwa para terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama, sesuai dakwaan subsider yang diajukan oleh jaksa penuntut umum.
Baca Juga:
Vonis untuk Para Terdakwa:
Akhmad Afif Setiawan, mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek tersebut, dijatuhi hukuman 6 tahun penjara, denda Rp 750 juta, serta diwajibkan membayar uang pengganti sebesar Rp 9,5 miliar. Jika uang pengganti tidak dibayar, maka ia akan dihukum tambahan 2 tahun kurungan. Rieki Meidi Yuwana, Kepala Seksi Prasarana sekaligus Ketua Pokja Pengadaan Pekerjaan Konstruksi, divonis 5 tahun penjara, denda Rp 750 juta, dan uang pengganti sebesar Rp 785 juta dengan subsider 1 tahun kurungan. Halim Hartono, yang juga menjabat sebagai PPK pada proyek tersebut, mendapat vonis terberat dengan 7 tahun penjara, denda Rp 750 juta, dan uang pengganti sebesar Rp 28,5 miliar. Jika tidak mampu membayar uang pengganti, ia akan menjalani hukuman tambahan 3,5 tahun penjara.Dalam dakwaan yang dibacakan pada Juli 2024, jaksa menyebutkan bahwa proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa mengalami kerugian negara yang cukup besar, yaitu sebesar Rp 1,1 triliun. Jaksa juga mengungkapkan bahwa selama proses perencanaan hingga pelaksanaan, banyak tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur yang menyebabkan proyek tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik, termasuk jalur kereta api yang dibangun tidak dapat digunakan akibat amblasnya tanah.
Baca Juga:
Jaksa juga menjelaskan bahwa para terdakwa melakukan penggelapan anggaran yang seharusnya digunakan untuk pembangunan jalur kereta api, serta memperkaya diri mereka dengan uang yang berasal dari proyek tersebut. Dari hasil audit, total kerugian negara akibat tindak pidana korupsi ini mencapai Rp 1,157 triliun.
Kasus korupsi ini terbagi dalam beberapa tahap, mulai dari perencanaan, lelang, hingga pelaksanaan proyek. Para terdakwa diketahui tidak melakukan pengujian lahan secara benar sebelum melaksanakan pembangunan jalur kereta api. Hal ini mengakibatkan kerusakan pada jalur yang sudah dibangun dan tidak bisa digunakan. Meski demikian, pembayaran kepada pelaksana proyek telah dilakukan, meskipun hasil pekerjaannya tidak sesuai dengan harapan.
Meskipun hukuman telah dijatuhkan kepada para terdakwa, jaksa masih terus mendalami kasus ini dan berupaya untuk menindaklanjuti keterlibatan pihak lain yang mungkin turut serta dalam kasus korupsi ini. Proyek jalur kereta api Besitang-Langsa, yang seharusnya menjadi infrastruktur penting, kini tercoreng oleh praktik korupsi yang melibatkan pejabat-pejabat tinggi.
Dengan vonis yang dijatuhkan, diharapkan kasus ini menjadi peringatan bagi para pejabat dan pihak terkait agar lebih berhati-hati dan tidak terlibat dalam praktik korupsi yang merugikan negara dan rakyat. Selain itu, masyarakat juga berharap agar semua pihak yang terlibat dalam pengelolaan proyek infrastruktur di masa depan dapat menjalankan tugasnya dengan lebih transparan dan akuntabel.
(JOHANSIRAIT)
BANDA ACEH Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen Dikdasmen) RI, Dr. Fajar Riza Ul Haq, MA, mengupas tuntas urgensi penerapa
PendidikanJAKARTA Semangka menjadi salah satu buah favorit masyarakat Indonesia karena rasanya yang manis, menyegarkan, dan kaya akan kandungan ai
Pertanian AgribisnisMINNEAPOLIS Kekerasan politik kembali mengguncang Amerika Serikat. Seorang anggota parlemen negara bagian Minnesota, Melissa Hortman, da
InternasionalPADANG LAWAS UTARA Pelaksanaan bimbingan teknis (bimtek) yang diikuti ratusan kepala desa dari Kabupaten Padang Lawas Utara di Grand Orr
PemerintahanDUBAI Kebakaran besar melanda gedung pencakar langit Marina Pinnacle atau yang dikenal juga dengan Tiger Tower, di kawasan elit Dubai Ma
InternasionalBANDUNG Atlet Mixed Martial Arts (MMA) nasional asal Pematangsiantar, Ronald Mastrana Siahaan, menyampaikan kekecewaannya secara terbuka
PeristiwaSEMARANG Warga Jalan Ngablak, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria di tepi rel kereta api, Ming
PeristiwaJAKARTA Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Fifi Aleyda, menegaskan pentingnya m
NasionalBOGOR Seorang pria berinisial DF (44) diamankan polisi usai melakukan aksi koboi jalanan dengan menodongkan pistol ke pengguna jalan lai
Hukum dan KriminalJAKARTA Hari Ayah Sedunia atau Fathers Day diperingati hari ini, Minggu (15/6/2025), di berbagai negara termasuk Amerika Serikat dan se
Nasional