Fasilitas publik seperti lampu lalu lintas, sistem penerangan jalan, terminal pembayaran, layanan transportasi termasuk penerbangan dan kereta bawah tanah, hingga fasilitas kesehatan sempat tidak beroperasi, menimbulkan kekacauan di sejumlah kota besar.
Dilansir dari The Guardian dan BBC, hingga saat ini penyebab pasti dari blackout tersebut masih diselidiki.
Pemerintah Spanyol melalui Perdana Menteri Pedro Sanchez menegaskan bahwa mereka masih mempertimbangkan semua kemungkinan, namun membantah bahwa pemadaman ini disebabkan oleh serangan siber.
"Tidak ada bukti yang menunjukkan serangan siber," tegas PM Sanchez.
Hal senada disampaikan Juru Bicara Pemerintah Portugal, Antonio Leitao Amaro.
"Di Portugal, kami tidak memiliki informasi terkait serangan siber atau tindakan permusuhan saat ini," ujarnya.
Pemerintah kedua negara kini sedang menggelar investigasi menyeluruh.
Spanyol telah membentuk komisi investigasi, sementara Portugal meminta izin Uni Eropa untuk melakukan audit jaringan listrik nasional.
Di tengah simpang siur informasi, sebagian pihak menuding pemadaman disebabkan oleh ketidakstabilan sistem akibat tingginya ketergantungan pada energi terbarukan.