BREAKING NEWS
Sabtu, 02 Agustus 2025

Trump Akan Berlakukan Tarif 25% untuk Produk India Mulai 1 Agustus, Soroti Hubungan dengan Rusia

Raman Krisna - Rabu, 30 Juli 2025 22:33 WIB
70 view
Trump Akan Berlakukan Tarif 25% untuk Produk India Mulai 1 Agustus, Soroti Hubungan dengan Rusia
presiden Amerika Serikat, Donald Trump,(FOTO: ai/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

AS - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa pemerintahan AS akan memberlakukan tarif impor sebesar 25% terhadap produk-produk asal India mulai 1 Agustus 2025. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Trump melalui akun resmi di platform Truth Social, Rabu (30/7).

Trump menyebut kebijakan ini sebagai langkah korektif terhadap apa yang ia anggap sebagai ketidakseimbangan perdagangan yang merugikan Amerika Serikat, sekaligus sebagai bentuk ketidakpuasan atas kedekatan India dengan Rusia.

"India adalah mitra, tetapi selama bertahun-tahun kami hanya melakukan sedikit perdagangan dengan mereka karena tarif mereka terlalu tinggi, bahkan termasuk yang tertinggi di dunia," tulis Trump.

Baca Juga:

Selain menyoroti hambatan nontarif yang diterapkan oleh India, Trump juga menuding India terus menjadi salah satu pembeli utama peralatan militer dan energi dari Rusia, di tengah tekanan global terhadap Moskow untuk menghentikan invasinya ke Ukraina.

"Mereka adalah salah satu pembeli terbesar Rusia, bersama Tiongkok, di saat dunia mendesak agar Rusia menghentikan perang di Ukraina. Ini tidak bisa diterima," tegas Trump.

Baca Juga:

Dalam pernyataannya, Trump memberikan ultimatum 10 hari kepada Rusia untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata, atau akan dikenakan sanksi sekunder yang lebih berat.

Di saat yang sama, AS dikabarkan tengah memperkuat hubungan dagang dengan beberapa negara lain seperti Jepang, Filipina, Indonesia, dan Uni Eropa.

India sendiri merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi global. Meskipun begitu, Trump telah lama mengkritik kebijakan dagang India. Pada 2019, saat masa jabatan presiden sebelumnya, ia mencabut status perdagangan istimewa India.

Pada April 2025, Trump sempat mengumumkan rencana tarif timbal balik hingga 50% untuk sejumlah negara, termasuk India yang saat itu dijadwalkan dikenakan tarif sebesar 26%. Namun, implementasi kebijakan tersebut ditunda selama 90 hari untuk memberi waktu negosiasi.

Berdasarkan data Biro Sensus AS, defisit perdagangan antara AS dan India mencapai US$ 45,7 miliar pada tahun lalu. Trump menilai ketidakseimbangan ini harus dikoreksi. Namun demikian, sejumlah ekonom memperingatkan bahwa pemberlakuan tarif tinggi justru berpotensi membebani konsumen domestik dan memperlambat pertumbuhan ekonomi AS.

Meski menuai pro dan kontra, Trump tampaknya tetap konsisten dengan pendekatan protektionis yang menjadi ciri khasnya dalam kebijakan ekonomi luar negeri.*

(bs/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru