"Banyak dari kelompok rentan kesulitan mendapatkan layanan kesehatan karena fasilitas kesehatan rusak, terendam, atau tidak dapat beroperasi. Beberapa rumah sakit dan puskesmas terputus aksesnya akibat jembatan ambruk, jalan longsor, serta pasokan listrik dan BBM yang tidak tersedia," ujar Agus, Jumat (5/12/2025).
Berdasarkan data Kemenkes, jumlah warga terdampak yang termasuk kelompok rentan antara lain: -Bayi: 104.623 orang -Balita: 101.008 orang -Ibu hamil: 394.250 orang -Ibu menyusui: 2.380 orang -Lansia: 459.428 orang -Penyandang disabilitas: 17.077 orang -Pasien hemodialisa: 545 orang
Agus menekankan, situasi ini sangat berisiko bagi ibu hamil yang membutuhkan pemeriksaan berkala, bayi dan balita yang rentan penyakit, lansia yang memerlukan obat harian, penyandang disabilitas, serta pasien hemodialisa yang harus menjalani cuci darah rutin.
Beberapa pasien HD bahkan terpaksa dirujuk ke fasilitas di luar daerah karena unit cuci darah terdampak bencana tidak berfungsi.
Kemenkes kini memprioritaskan pemulihan layanan kesehatan dasar, suplai obat-obatan, vaksin, dan logistik medis, serta pendataan kelompok rentan agar distribusi bantuan tepat sasaran.
"Kami pastikan semua kelompok rentan ini menjadi prioritas dalam penanganan," tegas Agus.*
(d/dh)
Editor
: Adelia Syafitri
Kemenkes Catat Ribuan Bumil dan Balita Terancam di Aceh Pasca Bencana