
Disegel Karena Karhutla, Dua Perusahaan Ini Ngaku Tak Lagi Kuasai Lahannya
RIAU Terkait penyegelan lahan dan fasilitas milik empat perusahaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) buntut kebakar
Hukum dan KriminalTANGSEL -Ketegangan terjadi antara pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan organisasi masyarakat GRIB Jaya di atas lahan sengketa di Jalan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan, Sabtu (24/5/2025).
Perselisihan ini dipicu permintaan GRIB Jaya agar BMKG menunjukkan surat perintah eksekusi resmi dari pengadilan sebelum mengambil alih lahan yang diklaim sebagai milik negara.
Hika, perwakilan GRIB Jaya sekaligus kuasa hukum pihak ahli waris, menegaskan bahwa pihaknya tidak keberatan menyerahkan lahan tersebut, namun prosesnya harus melalui mekanisme hukum yang sah.
Baca Juga:
"Silakan ambil alih tanah ini dengan mekanisme yang benar, ditandai dengan adanya surat perintah eksekusi dari pengadilan dan dibacakan oleh juru sita," ujar Hika di lokasi.
Ketegangan memuncak setelah pertemuan awal yang berlangsung damai berubah menjadi adu mulut antara perwakilan kedua pihak. Hika menilai tindakan eksekusi paksa tanpa surat resmi bisa dianggap sebagai praktik premanisme.
Baca Juga:
"Kalau tanpa surat eksekusi, lalu dieksekusi paksa, yang preman itu BMKG atau ahli waris?" tanyanya dengan nada tajam.
Sementara itu, perwakilan BMKG yang hadir lebih memilih untuk tidak meladeni pernyataan dari GRIB dan hanya mencatat situasi di lapangan.
BMKG sebelumnya telah melaporkan dugaan pendudukan ilegal oleh ormas terhadap aset tanah negara kepada Polda Metro Jaya. Dalam laporan bernomor e.T/PL.04.00/001/KB/V/2025, BMKG memohon bantuan pengamanan terhadap aset seluas 127.780 meter persegi di Kelurahan Pondok Betung.
"BMKG memohon bantuan untuk melakukan penertiban terhadap ormas yang tanpa hak menduduki tanah negara," ujar Plt Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama BMKG, Akhmad Taufan Maulana.
Taufan menyebut konflik lahan ini telah mengganggu pembangunan gedung arsip BMKG yang dimulai sejak November 2023. Selama hampir dua tahun, aktivitas konstruksi terhambat akibat klaim ahli waris dan aksi massa yang memaksa pekerja meninggalkan lokasi.
Papan proyek BMKG juga disebut telah ditutupi spanduk bertuliskan klaim kepemilikan lahan oleh ahli waris, bahkan bendera ormas terpasang di area yang disengketakan.*
(km/j006)
RIAU Terkait penyegelan lahan dan fasilitas milik empat perusahaan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) buntut kebakar
Hukum dan KriminalJAKARTA Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, meluruskan sejumlah spekulasi publik terkait pernyataan Preside
PolitikJAKARTA Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menampilkan sejumlah barang bukti terkait kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri R
PeristiwaPADANGSIDIMPUAN Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padangsidimpuan melaksanakan giat rutin penegakan Peraturan Daerah (Perda) d
PemerintahanMUSI BANYUASIN Duka menyelimuti keluarga rombongan calon jemaah umrah asal Jambi. Sebuah bus yang mengangkut mereka mengalami kecelakaan
PeristiwaJAKARTA Puluhan ribu warga Malaysia turun ke jalan di pusat kota Kuala Lumpur, Sabtu (26/7/2025), menuntut Perdana Menteri Anwar Ibrahim
InternasionalJAKARTA Menjelang partai final Piala AFF U23 2025 antara Indonesia dan Vietnam, dukungan terus mengalir untuk skuad Garuda Muda. Salah
OlahragaJAKARTA Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo, angkat bicara terkait kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPAT
EkonomiJEMBRANA Suasana duka menyelimuti kediaman almarhumah Ibu Sarti, ibunda dari Serka Sugito, Babinsa Banyubiru Koramil 161701/Negara. Keh
NasionalBATU BARA Empat mahasiswa Universitas Muslim Nusantara (UMN) AlWashliyah Medan yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN
Peristiwa