BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Penurunan Penjualan Mobil di Indonesia Terhambat oleh Berkurangnya Kelas Menengah dan Penurunan Produktivitas

BITVonline.com - Selasa, 14 Januari 2025 16:32 WIB
157 view
Penurunan Penjualan Mobil di Indonesia Terhambat oleh Berkurangnya Kelas Menengah dan Penurunan Produktivitas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Penjualan mobil di Indonesia sejak 2014 cenderung stagnan di kisaran 1 juta unit per tahun. Pada 2024, penjualan mobil tercatat hanya sekitar 850.000 unit, sesuai dengan target yang diproyeksikan oleh Gaikindo. Banyak faktor yang menjadi penyebab kesulitan industri otomotif menembus angka 1 juta unit pada tahun 2024. Ekonom Raden Pardede mengungkapkan bahwa penurunan jumlah masyarakat kelas menengah menjadi salah satu penyebab utama.

Masyarakat kelas menengah, yang selama ini menjadi pasar utama bagi industri otomotif, mengalami penurunan yang signifikan dalam lima tahun terakhir. “Menurut laporan BPS, dari 2019 hingga 2024, sekitar 9,48 juta orang dari kelas menengah kita berkurang secara signifikan,” ujar Raden dalam diskusi bertajuk Prospek Industri Otomotif 2025 dan Peluang Insentif dari Pemerintah di kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Kelas menengah, yang memiliki daya beli tinggi, biasanya berbelanja antara Rp 2 juta hingga Rp 9,9 juta per orang. Dalam sebuah keluarga kelas menengah yang terdiri dari empat orang, pengeluaran mereka bisa mencapai Rp 40 juta per bulan. Ini adalah kelompok yang mampu untuk mencicil mobil atau rumah. “Jadi kelas menengah inilah yang menjadi motor penggerak perekonomian, karena kemampuan belanja mereka sangat besar,” jelas Raden.

Baca Juga:

Selain itu, penurunan penjualan mobil juga dipengaruhi oleh stagnannya pertumbuhan produktivitas tenaga kerja yang tidak dapat mengimbangi inflasi sejak 2019. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun, dengan banyak rumah tangga yang kini mengalokasikan pengeluaran untuk makanan dan beralih ke transportasi umum atau mobil bekas yang lebih terjangkau.

“Kalau produktivitas tenaga kerja lebih rendah dari kenaikan inflasi, daya beli akan menurun,” tambah Raden. Faktor lain yang mempengaruhi stagnasi penjualan mobil adalah melambatnya pertumbuhan PDB per kapita, inflasi tinggi, nilai tukar mata uang asing, suku bunga, keterbatasan pembiayaan, dan regulasi pemerintah. “Solusinya adalah dengan meningkatkan jumlah masyarakat kelas menengah, serta menciptakan pekerjaan yang lebih baik dengan gaji yang memadai. Inilah inti dari masalah stagnasi penjualan mobil,” pungkas Raden.

Baca Juga:

(CHRISTIE)

Tags
komentar
beritaTerbaru