
Prakiraan Cuaca Sumut Hari Ini, Kamis 23 Oktober 2025: Sebagian Besar Wilayah Hujan Ringan
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Sumatera Utara pada Kamis (23/1
Nasional
JAKARTA – Wakil Menteri Perindustrian Faisol Reza memberikan apresiasi kepada Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) atas peranannya yang konsisten dalam mendukung pengembangan industri pulp dan kertas nasional. Dalam Rapat Kerja APKI Tahun 2024 yang digelar di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, Faisol menekankan kontribusi signifikan industri ini terhadap perekonomian nasional.
“Industri pulp dan kertas memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian, dengan total ekspor mencapai 8,28 miliar dolar AS pada tahun 2023 dan menyumbang sekitar 4,03 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas,” ujar Wamen Faisol dalam sambutannya.
Faisol juga menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi industri pulp dan kertas, di antaranya ketersediaan bahan baku kertas daur ulang (KDU), kebijakan EU Waste Shipment Regulation (EUWSR), Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), serta EU Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Namun, ia yakin bahwa dengan langkah-langkah strategis yang tepat, industri ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian Indonesia.
Ketua Umum APKI, Liana Bratasida, menyatakan bahwa acara ini menjadi sangat penting untuk merumuskan kebijakan dalam meningkatkan daya saing industri pulp dan kertas di tengah ketidakpastian kondisi global. “Tantangan global dan domestik harus dilihat sebagai peluang untuk merumuskan langkah-langkah strategis dan inovatif,” ujarnya.
Liana juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 54 industri kertas yang masih bergantung pada bahan baku KDU, yang sebagian besar diimpor. Ia berharap kebijakan pemerintah dapat menjamin ketersediaan bahan baku KDU untuk menjaga daya saing dan keberlanjutan industri pulp dan kertas di Indonesia.
APKI optimistis dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi, industri pulp dan kertas Indonesia dapat meningkatkan daya saing dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Sektor ini diyakini mampu berkontribusi terhadap pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
Direktur Fiber di Fastmarkets RISI, Hannah Zhao, yang juga menjadi pembicara kunci dalam seminar ini, mengungkapkan prospek global industri pulp dan kertas. Menurutnya, Asia, khususnya Asia Tenggara dan India, akan menjadi pendorong utama pertumbuhan permintaan pulp dan kertas global hingga 2026, meskipun tantangan kualitas serat daur ulang tetap perlu dikelola.
(christie)
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Sumatera Utara pada Kamis (23/1
NasionalJAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
PolitikJAKARTA Kejaksaan Agung melalui Badan Pemulihan Aset (BPA) bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung berhasil melelang 10 un
Hukum dan KriminalJakarta Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Polri mengakui mengalami kendala dalam menangkap Fredy Pratama, ge
Hukum dan KriminalJAKARTA Survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk Satu Tahun Pemerintahan Evaluasi dan Catatan Publik mengungkap temuan menarik
PolitikJAKARTA Hakim Agam Syarif mengungkapkan alasannya menerima suap senilai Rp 6,2 miliar dalam kasus vonis lepas perkara korupsi crude palm
Hukum dan KriminalBANDUNG Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan jumlah kas daerah Jabar saat ini sebesar Rp 2,6 triliun, bukan Rp 4,1 triliun
PemerintahanMEDAN Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut 20242025 sekaligus Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumut, Muly
Hukum dan KriminalJAKARTA Wacana pelaporan terhadap akun media sosial pembuat meme Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memicu pe
PemerintahanJAKARTA Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun pada APBN 2026 untuk menghapus atau
Ekonomi