
Silahturahmi Nasional IKWI, Ketua Umum Tekankan Solidaritas dan Profesionalisme
JAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
Politikbitvonline.com-Sepuluh tahun terakhir telah menyaksikan pergeseran dinamis dalam peta kekuatan ekonomi dunia.
Berdasarkan data terbaru dari Dana Moneter Internasional (IMF), negara-negara berkembang di Asia dan Afrika menunjukkan pertumbuhan luar biasa dalam Produk Domestik Bruto (PDB), sementara negara-negara maju beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan perubahan global.
Perekonomian China dan India telah mencatatkan lonjakan signifikan sejak 2015, dengan China memperlihatkan peningkatan 74% dalam PDB-nya.
Pada 2025, PDB China diperkirakan mencapai USD19,5 triliun, hanya sedikit di bawah Amerika Serikat yang diperkirakan akan memiliki PDB sebesar USD30,3 triliun.
Peringkat 20 negara dengan pertumbuhan PDB terbesar sejak 2015 hingga 2025:
Amerika Serikat: USD23,7 triliun (2015) menjadi USD30,3 triliun (2025), pertumbuhan 28%
China: USD11,2 triliun (2015) menjadi USD19,5 triliun (2025), pertumbuhan 74%
India: USD2,4 triliun (2015) menjadi USD4,3 triliun (2025), pertumbuhan 77%
Jerman: USD4,5 triliun (2015) menjadi USD4,9 triliun (2025), pertumbuhan 10%
Inggris: USD3,3 triliun (2015) menjadi USD3,7 triliun (2025), pertumbuhan 14%
Indonesia: USD990 miliar (2015) menjadi USD1,5 triliun (2025), pertumbuhan 51%
Turki: USD918 miliar (2015) menjadi USD1,5 triliun (2025), pertumbuhan 59%
Brasil: USD2,1 triliun (2015) menjadi USD2,3 triliun (2025), pertumbuhan 8%
China tetap menjadi kekuatan utama, meski terdapat beberapa tantangan seperti dampak pandemi dan penurunan sektor real estat.
Meskipun begitu, negara ini terus berusaha menjaga momentum pertumbuhannya, dengan sektor industri dan teknologi menjadi pilar utama penggerak ekonomi.
India, di sisi lain, meroket pesat, memperlihatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan negara maju.
Diperkirakan India akan menyalip Jepang dan Jerman pada tahun 2027, dengan potensi ekonomi yang terus berkembang pesat berkat sektor manufaktur dan konsumsi domestik yang sangat kuat.
Negara berkembang lainnya, seperti Indonesia, juga mengalami pertumbuhan yang signifikan, mencatatkan pertumbuhan 51% sejak 2015.
Namun, beberapa negara, seperti Brasil, meskipun masuk dalam peringkat 20 besar, mengalami pertumbuhan yang lebih lambat karena dampak penurunan harga komoditas global dan efek pandemi yang memperlambat pemulihan ekonomi.
Seiring berjalannya waktu, perubahan dalam politik dan hubungan internasional semakin terasa akibat pergeseran kekuatan ekonomi global ini.
Negara-negara maju kini beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan perdagangan internasional yang semakin berkembang.
(oz/n14)
JAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
PolitikJAKARTA Kejaksaan Agung melalui Badan Pemulihan Aset (BPA) bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung berhasil melelang 10 un
Hukum dan KriminalJakarta Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Polri mengakui mengalami kendala dalam menangkap Fredy Pratama, ge
Hukum dan KriminalJAKARTA Survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk Satu Tahun Pemerintahan Evaluasi dan Catatan Publik mengungkap temuan menarik
PolitikJAKARTA Hakim Agam Syarif mengungkapkan alasannya menerima suap senilai Rp 6,2 miliar dalam kasus vonis lepas perkara korupsi crude palm
Hukum dan KriminalBANDUNG Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan jumlah kas daerah Jabar saat ini sebesar Rp 2,6 triliun, bukan Rp 4,1 triliun
PemerintahanMEDAN Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut 20242025 sekaligus Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumut, Muly
Hukum dan KriminalJAKARTA Wacana pelaporan terhadap akun media sosial pembuat meme Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memicu pe
PemerintahanJAKARTA Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun pada APBN 2026 untuk menghapus atau
EkonomiJAKARTA Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu&039ti mengumumkan program wajib belajar 13 tahun akan mulai dilak
Pendidikan