Kemhan RI Bantah Isu Rusia Minta Tempatkan Pesawat Militer di Papua

JAKARTA - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) menegaskan bahwa kabar mengenai upaya Rusia menempatkan pesawat militer jarak jauhnya di Pangkalan Angkatan Udara Manuhua, Biak Numfor, Papua, adalah tidak benar.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Informasi Pertahanan Setjen Kemhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Selasa (15/4/2025).

"Terkait pemberitaan tentang usulan penggunaan pangkalan Indonesia oleh Rusia, Kemhan mengklarifikasi bahwa berita tersebut tidak benar," tegas Brigjen Frega.

Isu ini sebelumnya mencuat usai laporan dari situs militer Amerika Serikat 'Janes', yang menyebut bahwa Rusia telah mengajukan permintaan resmi untuk menempatkan pesawat militernya di Papua.

Laporan tersebut turut mendapat perhatian dari Pemerintah Australia yang menyatakan tengah mengupayakan klarifikasi dari Pemerintah Indonesia.

Namun, Kemhan RI memastikan bahwa tidak ada permintaan resmi seperti yang diberitakan, serta menekankan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Rusia tetap berjalan dalam koridor transparan dan saling menguntungkan.

Dalam kesempatan yang sama, Frega juga memaparkan bentuk kerja sama yang telah dijalin antara Indonesia dan Rusia.

Salah satunya adalah melalui Komisi Antarpemerintah untuk Kerja Sama Teknis Militer, forum yang menjadi wadah utama pembahasan program pertahanan dan teknologi militer antara kedua negara.

Kemhan juga menyebut bahwa delegasi Indonesia dijadwalkan melakukan kunjungan ke Rusia dalam rangka merancang kerja sama pertahanan tahun 2026.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa pemerintahnya tengah berusaha mengonfirmasi kebenaran laporan tersebut, mengingat posisi Rusia yang kerap dianggap sebagai kekuatan disruptif di kawasan.

Meski begitu, hingga saat ini tidak ada tanggapan resmi dari pemerintah Indonesia terhadap pernyataan Australia.

Kemhan RI menegaskan kembali bahwa berita tentang permintaan Rusia untuk menempatkan pesawat militer di Papua adalah tidak berdasar.*

(dc/j006)