
Ganjar, Djarot hingga Krisdayanti Hadiri Sidang Hasto Kristiyanto di Tipikor
JAKARTA Sejumlah tokoh penting dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampak hadir memberikan dukungan moril dalam sidang lanjut
PolitikDEPOK -Komandan Kodim 0508/Depok Kolonel Inf Iman Widhiarto memberikan klarifikasi terkait hebohnya isu kehadiran aparat TNI di area kampus Universitas Indonesia (UI) saat acara konsolidasi nasional mahasiswa.
Iman menegaskan bahwa kehadirannya di lokasi pada 16 April 2025 malam adalah atas undangan mahasiswa UI dan pejabat keamanan kampus.
Baca Juga:
"Kedatangan saya ke kampus UI pada pukul 21.00 WIB adalah atas dasar undangan dan informasi dari salah seorang mahasiswa UI atas nama F serta Kepala Bagian Pengamanan UI bernama AR," ujar Iman melalui akun Instagram resmi @kodim0508_depok.
Pernyataan tersebut disampaikan Iman dalam kolom komentar unggahan akun Instagram @pantauaparat yang sebelumnya merilis kronologi kehadiran TNI di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgiwa) UI, tempat berlangsungnya konsolidasi nasional BEM se-Indonesia.
Baca Juga:
Iman menjelaskan bahwa saat tiba di lokasi, ia langsung menghubungi mahasiswa yang mengundangnya dan kemudian diarahkan menuju kantin Pusgiwa untuk berdiskusi santai bersama lima mahasiswa.
"Suasananya sangat akrab, layaknya adik dan kakak, hingga sekitar pukul 00.30 WIB. Setelah itu saya diantar oleh mahasiswa ke mobil dan kami bersalaman sebelum saya meninggalkan lokasi," terangnya.
Namun, Iman mengaku terkejut keesokan harinya saat mendapat kabar dari mahasiswa F mengenai unggahan @pantauaparat yang menarasikan seolah-olah kehadiran dirinya merupakan bentuk intimidasi terhadap mahasiswa.
"Padahal saya datang dengan niat baik, terbuka, menggunakan pakaian dinas resmi, dan tidak ada maksud apa pun selain bersilaturahmi. Tidak ada niat intimidasi atau pelanggaran kebebasan akademik seperti yang dituduhkan," tambahnya.
Sebelumnya, @pantauaparat memposting kronologi kehadiran anggota TNI berpakaian dinas di lokasi konsolidasi mahasiswa yang memicu kekhawatiran sebagian peserta.
Meskipun tidak ada tindakan represif, sebagian mahasiswa menilai kehadiran aparat militer di kampus sebagai bentuk tekanan psikologis dan pelanggaran terhadap prinsip otonomi kampus.
Peristiwa ini pun memicu reaksi publik di media sosial.
Banyak netizen menilai kampus sebagai ruang sipil yang semestinya bebas dari campur tangan militer, terlebih dalam konteks kegiatan diskusi dan konsolidasi mahasiswa.*
(bs/a008)
JAKARTA Sejumlah tokoh penting dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tampak hadir memberikan dukungan moril dalam sidang lanjut
PolitikJAKARTA Perseteruan antara Ridwan Kamil dan Lisa Mariana memasuki babak hukum yang serius. Mantan Gubernur Jawa Barat itu resmi mengajukan
NasionalACEH Penolakan keras terhadap aktivitas tambang emas oleh PT Pegasus Mineral Nusantara terus digaungkan oleh masyarakat Kemukiman Pameu, K
NasionalBANDA ACEH Pantai Syiah Kuala Banda Aceh kembali menjadi sorotan publik. Setiap akhir pekan, ratusan pengunjung dari dalam maupun luar kota
PariwisataJAKARTA Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengungkap momen pertama perkenalannya dengan Harun Masikuyang kini berstatus buron
PolitikJAKARTA Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke79 Bhayangkara, Polri akan menggelar upacara akbar di kawasan Monas, Jakarta Pu
NasionalPADANGSIDIMPUAN Kasus dugaan korupsi pemotongan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun Anggaran 2023 di Kota Padangsidimpuan kembali memicu gelomban
Hukum dan KriminalASKonflik bersenjata antara Iran dan Israel yang berlangsung selama 12 hari resmi berakhir setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kes
InternasionalJAKARTA Jagat media sosial dihebohkan oleh aksi sepasang remaja yang bermesraan secara berlebihan di dalam Kereta Rel Listrik (KRL) hingga
NasionalBATU BARA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Batu Bara menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Pandangan Umum Frak
Pemerintahan