
Diskon Listrik Juni–Juli 2025 Batal, Warga: Kami Diberi Harapan Palsu
JAKARTA Harapan masyarakat terhadap keringanan biaya listrik pupus setelah pemerintah memastikan bahwa diskon tarif listrik 50 persen tidak
EkonomiJAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045, kini tengah mendapat sorotan tajam dari media asing.
Pasalnya, pelaksanaan program yang bertujuan menyediakan makanan bergizi bagi siswa sekolah tersebut justru memicu serangkaian kejadian keracunan massal yang melibatkan ratusan siswa di sejumlah daerah.
Sejak dimulai pada Januari 2025, program ini sudah mengalami beberapa insiden keracunan massal. Pada Rabu (23/4/2025), kasus terbaru terjadi di Cianjur, Jawa Barat, dimana sebanyak 52 siswa MAN 1 Cianjur dan 20 siswa PGRI 1 Cianjur dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur segera menghentikan sementara produksi dan distribusi MBG ke sekolah-sekolah setempat serta menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk mempercepat penanganan. Sampel dari dapur dan muntahan korban telah dikirim untuk pengujian di Laboratorium Kesehatan Jawa Barat.
Media Asing Soroti Masalah Keamanan Pangan MBG
Baca Juga:
Kasus keracunan massal ini tidak hanya menjadi perhatian lokal, namun juga menarik sorotan dari sejumlah media internasional.
BBC mengkritik program MBG dalam artikelnya yang terbit pada Jumat (25/4/2025), dengan judul "Mass food poisonings cast shadow over Indonesia's free school meals". BBC menyebutkan bahwa meskipun program ini membutuhkan anggaran yang sangat besar, yakni sekitar 28 miliar dolar AS (Rp 471 triliun), pelaksanaannya justru menimbulkan masalah serius dalam aspek keamanan pangan. Beberapa siswa bahkan melaporkan adanya bau tidak sedap pada makanan yang mereka konsumsi, yang diduga sebagai penyebab keracunan.
Malaymail dalam artikel "Budget cuts and food poisoning: The complex reality of Indonesia's free school meals" (25/4/2025), mencatat bahwa program ini menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pemangkasan anggaran hingga masalah pengelolaan yang tergesa-gesa.
Selain keracunan, media ini juga mengungkapkan adanya dugaan korupsi yang melibatkan pengelola makanan, yang memperburuk kepercayaan publik terhadap program ini.
Asia News dalam laporan berjudul "Indonesian regency declares 'extraordinary occurrence' after 78 students suffer food poisoning" (24/4/2025) juga melaporkan kejadian keracunan massal di Cianjur.
Mereka mengungkapkan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) ditetapkan oleh Dinas Kesehatan setempat untuk mempercepat proses penanganan, dengan harapan hasil pengujian terhadap sampel makanan bisa segera diperoleh.
Program MBG Dapatkan Kritik, Protes Masyarakat Meluas
Bersama dengan keracunan massal ini, protes terhadap pemerintah Indonesia semakin meluas. Masyarakat mengkritik program MBG yang meskipun mendapat dukungan anggaran besar, namun tidak berhasil menjamin kualitas dan keamanan pangan bagi siswa-siswa yang menjadi penerima manfaat.
Di tengah protes ini, Presiden Indonesia berusaha mencari dukungan dari sektor swasta dan bahkan menerima dana dari China untuk mendukung keberlanjutan program ini.
Namun, sejumlah pihak mulai meragukan efektivitas dan urgensi pelaksanaan program tersebut, terlebih setelah kasus keracunan yang semakin banyak terjadi.*
(km/J006)
JAKARTA Harapan masyarakat terhadap keringanan biaya listrik pupus setelah pemerintah memastikan bahwa diskon tarif listrik 50 persen tidak
EkonomiMEDAN Setelah lebih dari sebulan menjadi misteri, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas akhirnya mengungkap identitas empat aparatur sip
Hukum dan KriminalMEDAN Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila ke80, seluruh prajurit dan PNS TNI AU Kosek I melaksanakan upacara bendera yang be
NasionalKOTA JAMBI Seorang mantan analis kredit di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi Cabang Kerinci berinisial RS (26) resmi ditetapkan sebaga
Hukum dan KriminalJAKARTA Saraf terjepit bukanlah kondisi sepele yang bisa sembuh dengan sendirinya. Dokter spesialis saraf dari DRI Clinic, dr. Irca Ahyar,
KesehatanNABIRE Sebanyak 19 narapidana (napi) melarikan diri dari Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah pada Senin (2/6/2025) sekitar pukul 11.00
Hukum dan KriminalMEDAN Kejahatan dalam penerimaan murid baru, diduga masih saja terjadi di Sumut. Paling tidak, ini ditandai terungkapnya enam orang Calo
PendidikanJAKARTA Presiden Prabowo Subianto mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk menjaga persatuan dan tidak mudah terpecah belah oleh provokasi
NasionalJAKARTA Pemerintah resmi membatalkan rencana pemberian diskon tarif listrik untuk bulan Juni dan Juli 2025. Keputusan ini diambil karena pr
EkonomiBOGOR Kecelakaan lalu lintas terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi 2 KM 41400 Ruas Tol Jagorawi arah Jakarta, Senin (2/6) pukul 13.20 WIB. In
Peristiwa