
Prakiraan Cuaca Sumut Hari Ini, Kamis 23 Oktober 2025: Sebagian Besar Wilayah Hujan Ringan
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Sumatera Utara pada Kamis (23/1
Nasional
BITVONLINE.COM -Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, menanggapi isu mengenai kerusakan mesin kendaraan yang diduga disebabkan oleh kualitas bahan bakar Pertamax, seperti yang dilaporkan terjadi di SPBU kawasan Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Simon menegaskan bahwa Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, termasuk memastikan produk BBM yang disalurkan telah memenuhi standar kualitas.
“Kami langsung mengirimkan tim ke lapangan untuk melakukan investigasi begitu isu ini muncul. Kami juga bekerja sama dengan pihak seperti LAPI ITB dan Lemigas untuk melakukan pengujian produk,” ujar Simon dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (9/12/2024).
Simon mengungkapkan bahwa sampel Pertamax dari beberapa SPBU di Cibinong telah diuji oleh lembaga akreditasi, termasuk LAPI ITB dan Lemigas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kualitas Pertamax memenuhi standar yang telah ditetapkan dan layak untuk diperjualbelikan.
“Kami memastikan bahwa kualitas produk Pertamax sesuai standar. Kejadian ini menjadi evaluasi bagi kami untuk terus meningkatkan layanan,” tambahnya.
Pertamina Patra Niaga, unit usaha yang bertanggung jawab atas distribusi BBM, bergerak cepat merespons laporan kerusakan mesin kendaraan di Cibinong. Selain melakukan investigasi internal, pengecekan kualitas Pertamax dilakukan mulai dari Terminal BBM hingga ke SPBU terkait.
“Kami juga bekerja sama dengan bengkel di wilayah tersebut untuk memeriksa kendaraan yang terdampak. Sampel produk telah dikirimkan ke Lemigas untuk uji laboratorium lebih lanjut,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari.
Dari hasil monitoring awal, kerusakan mesin dilaporkan hanya terjadi pada kendaraan dengan merek dan tipe tertentu. Pertamina saat ini tengah melakukan pelacakan menyeluruh terhadap kendaraan yang mengalami masalah.
“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Investigasi terus berjalan untuk memastikan akar masalahnya,” tambah Heppy.
Meski penyebab kerusakan belum dapat dipastikan, Simon menyebut bahwa masalah ini bisa saja tidak sepenuhnya terkait dengan Pertamax, melainkan kemungkinan adanya faktor eksternal seperti kualitas spare part kendaraan tertentu.
Pertamina juga menjamin akan transparan dalam menyampaikan hasil investigasi. “Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk pengguna kendaraan, untuk memastikan masalah ini dapat terselesaikan dengan baik,” tutup Simon.
(N/014)
SUMUT Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah Sumatera Utara pada Kamis (23/1
NasionalJAKARTA Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) menggelar Silahturahmi Nasional dan Rapat Pra Kongres bertajuk IKWI Bangkit Bersatu d
PolitikJAKARTA Kejaksaan Agung melalui Badan Pemulihan Aset (BPA) bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Bandung berhasil melelang 10 un
Hukum dan KriminalJakarta Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipid Narkoba) Bareskrim Polri mengakui mengalami kendala dalam menangkap Fredy Pratama, ge
Hukum dan KriminalJAKARTA Survei Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk Satu Tahun Pemerintahan Evaluasi dan Catatan Publik mengungkap temuan menarik
PolitikJAKARTA Hakim Agam Syarif mengungkapkan alasannya menerima suap senilai Rp 6,2 miliar dalam kasus vonis lepas perkara korupsi crude palm
Hukum dan KriminalBANDUNG Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan jumlah kas daerah Jabar saat ini sebesar Rp 2,6 triliun, bukan Rp 4,1 triliun
PemerintahanMEDAN Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut 20242025 sekaligus Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Sumut, Muly
Hukum dan KriminalJAKARTA Wacana pelaporan terhadap akun media sosial pembuat meme Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memicu pe
PemerintahanJAKARTA Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun pada APBN 2026 untuk menghapus atau
Ekonomi