BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Rupiah Diprediksi Melemah, Trump Ancam Tarif Baru hingga 200 Persen

Raman Krisna - Kamis, 10 Juli 2025 10:43 WIB
100 view
Rupiah Diprediksi Melemah, Trump Ancam Tarif Baru hingga 200 Persen
ilustrasi dolar dan rupiah (foto: blog/pintu)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, memprediksi nilai tukar rupiah berpotensi melemah dalam waktu dekat. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kembali menebar ancaman tarif tinggi terhadap berbagai produk impor.

"Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengenakan tarif 50 persen untuk produk tembaga dan tarif 200 persen untuk perusahaan farmasi jika mereka tidak memindahkan produksinya ke AS," ujar Josua, Kamis (10/7).

Trump menyebut, tarif 50 persen untuk impor tembaga akan berlaku mulai 1 Agustus 2025. Langkah ini, menurut Trump, untuk memperkuat keamanan nasional AS karena tembaga merupakan bahan vital dalam berbagai industri strategis seperti semikonduktor, amunisi, radar, sistem rudal, hingga senjata hipersonik.

Baca Juga:

Baca Juga:

Kebijakan Tarif AS Meningkatkan Ketidakpastian Global

Tarif 200 persen terhadap produk farmasi buatan luar negeri juga akan diberlakukan, meskipun belum dalam waktu dekat. Tujuannya adalah mendorong relokasi industri farmasi kembali ke dalam negeri AS.

"Trump juga menyatakan tidak akan menunda penerapan tarif tersebut. Pernyataan ini semakin meningkatkan ketidakpastian mengenai arah kebijakan perdagangan AS," kata Josua.

Trump bahkan menyebut dalam pernyataan resminya di media sosial bahwa tidak akan ada perpanjangan waktu untuk implementasi kebijakan tarif tersebut.

Rupiah Berpotensi Tertekan di Kisaran Rp16.300

Mengacu pada situasi global dan sentimen pasar saat ini, Josua Pardede memproyeksikan nilai tukar rupiah berada di kisaran Rp16.175 hingga Rp16.300 per dolar AS.

Meski demikian, pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (10/7), rupiah menguat sebesar 42 poin atau 0,26 persen menjadi Rp16.216 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.258 per dolar AS.

Dengan eskalasi kebijakan dagang dari AS, pelaku pasar diharapkan tetap mencermati potensi volatilitas yang dapat mempengaruhi stabilitas kurs rupiah dan perekonomian domestik secara keseluruhan.*

(at/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru