BREAKING NEWS
Minggu, 27 Juli 2025

Kemarau Panjang Sebabkan Kebakaran Lahan di Paluta, MUI dan Pemda Gelar Salat Istisqo untuk Doakan Hujan

Paul Antonio Hutapea - Jumat, 25 Juli 2025 12:27 WIB
63 view
Kemarau Panjang Sebabkan Kebakaran Lahan di Paluta, MUI dan Pemda Gelar Salat Istisqo untuk Doakan Hujan
Masyarakat dan Pemkab Paluta gelar salat Istisqo di halaman Mesjid Raya Gunung Tua untuk bermohon hutan turun (foto: mistar)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SUMUT - Kemarau panjang yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), menyebabkan puluhan hektare lahan kebun terbakar. Sejak awal Juli 2025, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Paluta mencatat ada 14 titik kebakaran yang mayoritas terjadi di lahan kebun sawit.

Menanggapi bencana ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Paluta bersama Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat melaksanakan salat Istisqo, sebagai bentuk keprihatinan dan usaha spiritual untuk meminta hujan. Salat yang diikuti oleh ratusan warga ini dilaksanakan di halaman Masjid Raya Gunung Tua, Kecamatan Padang Bolak, pada Jumat (25/7).

Usai pelaksanaan salat Istisqo, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Kasat Pol PP dan Damkar) Paluta, Indra Saputra Nasution, menyampaikan penjelasan terkait penyebab kebakaran yang terus terjadi di wilayah tersebut. Menurutnya, kebakaran lahan tersebut sebagian besar disebabkan oleh kelalaian manusia, terutama tindakan pembakaran sampah yang dilakukan oleh pemilik kebun.

Baca Juga:

"Pemilik lahan terkadang membakar sampah di kebunnya, yang dengan mudah menyebabkan api menyebar. Selain itu, puntung rokok yang dibuang sembarangan juga berpotensi memicu kebakaran, terutama di musim kemarau ini," jelas Indra, yang juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama pada musim kemarau yang membuat lahan menjadi sangat kering dan mudah terbakar.

Baca Juga:

Indra menambahkan, pihak Damkar terus melakukan pemantauan di wilayah rawan kebakaran dan memberikan edukasi kepada pemilik kebun agar tidak membakar sampah sembarangan atau membuang puntung rokok di area yang mudah terbakar.

Dampak kemarau panjang di Kabupaten Padang Lawas Utara juga semakin dirasakan oleh masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, seiring dengan surutnya Danau Sidihoni yang menjadi sumber utama pasokan air bagi warga setempat.*

(j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru