BREAKING NEWS
Kamis, 04 September 2025

Dinamika Bangsa Menguat, SMSI Gelar Rapat Pengurus Bahas Peran Media Jaga Stabilitas Demokrasi

Ida Bagus Wedha - Rabu, 03 September 2025 14:35 WIB
Dinamika Bangsa Menguat, SMSI Gelar Rapat Pengurus Bahas Peran Media Jaga Stabilitas Demokrasi
Dinamika Bangsa Menguat, SMSI Gelar Rapat Pengurus Bahas Peran Media Jaga Stabilitas Demokrasi (foto: gus wedha/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Di tengah meningkatnya dinamika sosial dan politik nasional yang dipicu oleh gelombang demonstrasi di berbagai daerah, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar rapat pengurus harian secara daring melalui Zoom pada Selasa (2/9/2025).

Rapat ini digelar sebagai bentuk tanggung jawab moral SMSI terhadap situasi bangsa yang sedang mengalami kegelisahan sosial akibat aksi-aksi massa yang sebagian di antaranya berujung ricuh.

Sebagai organisasi pers terbesar di Indonesia, SMSI menilai media memiliki peran strategis dalam menjaga ruang publik tetap sehat, kondusif, dan solutif.

Baca Juga:

Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai unsur penting organisasi, seperti Dewan Pembina Reda Mathovani, yang juga menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen Kejaksaan Agung RI, Dewan Penasehat, serta Dewan Pakar SMSI, termasuk Prof. Henri Subiakto dan Prof. Taufiqurahman.

Ketua Umum SMSI, Firdaus, menekankan pentingnya kehadiran media sebagai jembatan dialog, bukan pemicu konflik.

Baca Juga:

"Bagaimana kita merumuskan agar SMSI memberikan kontribusi nyata bagi persatuan di tengah kondisi bangsa saat ini. Kami mendorong dialog, meredam ketegangan, dan menyampaikan pandangan konstruktif baik kepada pemerintah maupun masyarakat," ujar Firdaus.

Firdaus juga menegaskan bahwa pernyataan sikap SMSI nantinya tidak boleh bersifat reaktif. Rapat pengurus harian ini adalah langkah awal untuk menyerap masukan dari Dewan Pembina dan Dewan Pakar, sebelum masuk ke proses konsolidasi nasional.

Dalam diskusi, Prof. Henri Subiakto mengingatkan bahwa media harus tetap menjaga fungsinya sebagai penjaga demokrasi tanpa terseret dalam arus provokatif.

"Setelah terjadi kerusuhan dan berkembang jadi situasi yang mengancam, Pemerintah tetap harus menuntaskan kasus-kasus penting yang menjadi perhatian publik. Jangan sampai hilang karena ada demo-demo ini," tegasnya.

Sementara itu, Prof. Taufiqurahman menilai bahwa meskipun aksi massa adalah bagian dari demokrasi, namun media tetap harus menghindari narasi-narasi yang memecah belah.

"SMSI perlu menampilkan berita-berita yang solutif, meredakan. Informasi yang disajikan media siber hendaknya meneduhkan, bukan menambah perpecahan," ungkapnya.

Sebagai langkah lanjutan, SMSI akan menggelar Rapat Pleno Nasional pada Rabu (3/9/2025), yang akan melibatkan pengurus dari seluruh provinsi. Forum ini akan menjadi tempat menyerap aspirasi daerah dan merumuskan pernyataan sikap resmi SMSI yang akan disampaikan pada Jumat (5/9/2025).

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Ketua DPD RI: Jabatan Publik Adalah Pengabdian, Bukan Ajang Kuasa
16 BEM dan Organisasi Kepemudaan Ajukan Tuntutan Tegas ke DPR, Ini Daftar Lengkapnya
AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis saat Liput Demo: Indonesia Mundur ke Era Represif
Ketum Forum Pemred Media Siber Indonesia Imbau Wartawan Sajikan Berita yang Menyejukkan
Polda Bali Kerahkan Pasukan Gabungan untuk Amankan Unjuk Rasa Masyarakat
Sejumlah Artis Korea dan Thailand Sampaikan Dukungan untuk Indonesia di Tengah Aksi Demonstrasi
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru