BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

Puluhan Pabrik Tahu di Ujung Padang Dikeluhkan Warga, Limbah Cemari Sungai Aek Sibottar

Indra Saputra - Jumat, 03 Oktober 2025 12:43 WIB
Puluhan Pabrik Tahu di Ujung Padang Dikeluhkan Warga, Limbah Cemari Sungai Aek Sibottar
Puluhan Pabrik Tahu di Ujung Padang Dikeluhkan Warga, Limbah Cemari Sungai Aek Sibottar (foto : indra/bitv)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

PADANGSIDIMPUAN - Keberadaan puluhan pabrik tahu di Lingkungan 7, Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Sidimpuan Selatan, Kota Padangsidimpuan, dikeluhkan masyarakat sekitar karena limbahnya mencemari Sungai Aek Sibottar.

Himpunan Penjala Seluruh Indonesia (HIPSI) Kota Padangsidimpuan menilai limbah pabrik tahu mengganggu kelestarian Lubuk Larangan Al-Ikhlas yang menjadi sumber kehidupan warga. Ketua HIPSI, Nawawi Lubis, menegaskan pembuangan limbah cair langsung ke sungai sudah mengganggu aktivitas masyarakat, terutama ibu-ibu yang sehari-hari mencuci pakaian di aliran sungai.

"Pembuangan limbah tahu ke Sungai Aek Sibottar menyebabkan pencemaran dan mengganggu mata pencaharian warga yang mengandalkan aktivitas mencuci untuk memenuhi kebutuhan hidup," ujar Nawawi Lubis di Sekretariat HIPSI, Jalan Kenanga, Kecamatan Sidimpuan Utara.

Baca Juga:

Nawawi juga menyoroti bahwa praktik tersebut jelas menyalahi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU PPLH), serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Selain pencemaran air, warga juga mengeluhkan bau menyengat dari limbah tahu yang terbawa arus sungai. Aroma busuk dinilai sangat mengganggu pernapasan masyarakat di sekitar bantaran sungai.

"Setiap hari kami harus mencium bau tengik dari limbah pabrik tahu. Ini sangat meresahkan dan mengganggu kesehatan kami," ujar salah seorang warga Aek Sibottar.

HIPSI meminta pemerintah Kota Padangsidimpuan dan DPRD setempat segera turun tangan menyelesaikan persoalan ini. Menurut Nawawi, keberlangsungan hidup masyarakat sekitar sungai sangat bergantung pada kelestarian Aek Sibottar.

"Kami berharap dinas terkait bersama pemerintah kota benar-benar memperhatikan keluhan masyarakat. Masalah ini harus segera ditindaklanjuti agar tidak terus merusak lingkungan dan mengorbankan warga," pungkas Nawawi Lubis.*

(dv18)

Editor
: Redaksi
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kegagalan RTRW Hambat Investasi Suzuya, DPRD Tuding Eksekutif Prioritaskan Ambisi Politik
BRI Padangsidimpuan Rayakan Hari Batik Nasional 2025, Tegaskan Kebanggaan Budaya dan Identitas Bangsa
Peringati Hari Kesaktian Pancasila, BRI Padangsidimpuan Tegaskan Semangat dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi Nasional
Satpol PP Padangsidimpuan Tertibkan Spanduk Ilegal dan Edukasi Pemilik Ternak
Penataan Kota Terus Dilakukan, Satpol PP Padangsidimpuan Tertibkan Spanduk Ilegal dan PKL di Badan Jalan
Pembahasan RTRW Padangsidimpuan Mandek, DPRD Nilai Eksekutif Tidak Serius
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru