Erick Thohirbersama Menpora Dito Ariotedjo dan Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait dalam opening ceremony Piala Presiden 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (06/07/2025). (foto: bola.com)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
JAKARTA -Piala Presiden 2025 kembali mencuri perhatian, bukan hanya lewat persaingan tim-tim elit di lapangan, tetapi juga lewat pencapaian luar biasa di balik layar.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, turnamen pramusim ini berhasil menggaet dana sponsor senilai Rp65 miliar, tanpa melibatkan dana dari APBN atau APBD.
Ketua Steering Committee Piala Presiden 2025, Maruarar Sirait, mengumumkan pencapaian ini usai Indofood resmi menambah kontribusinya sebesar Rp10 miliar pada 5 Juli 2025. Selain Indofood, sederet nama besar seperti Astra, Sinarmas, Adaro, Agung Sedayu, hingga Gojek turut menjadi sponsor utama ajang ini.
"Kami ingin tunjukkan bahwa industri olahraga bisa mandiri dan profesional. Tidak sepeser pun dana dari negara digunakan. Ini murni kepercayaan dari dunia usaha," ungkap Maruarar.
Tanpa APBN/APBD, Jadi Contoh Pengelolaan Mandiri di Industri Olahraga
Sejak pertama kali digelar, Piala Presiden memang dikenal sebagai turnamen yang tidak menggunakan dana negara. Langkah ini dianggap sebagai contoh ideal pengelolaan olahraga nasional yang mandiri dan sehat.
Keputusan untuk mengandalkan sepenuhnya sponsor swasta dinilai sebagai terobosan penting yang memberi ruang inovasi lebih besar sekaligus menjaga transparansi dan integritas turnamen.
"Model pembiayaan seperti ini harus jadi contoh untuk event olahraga lainnya. Dunia usaha mau masuk kalau melihat manajemen yang profesional dan akuntabel," tambah Maruarar.
Dana sponsor yang fantastis ini tidak hanya memperbesar hadiah — di mana juara turnamen membawa pulang Rp5,5 miliar — tetapi juga berdampak positif pada UMKM lokal, yang turut dilibatkan di area stadion.
Keberhasilan Piala Presiden 2025 dalam menggaet sponsor tanpa menyentuh anggaran negara dinilai sebagai preseden penting dalam membangun ekosistem olahraga nasional yang sehat.
Model pembiayaan ini menjadi benchmark baru bagi pengelolaan event olahraga di Indonesia. Kepercayaan sponsor yang tinggi juga membuka peluang besar bagi profesionalisasi industri sepak bola dalam jangka panjang.