Tentunya ini akan Mengerek Status Indonesia sebagai Middle Power dan Global Swing State. Bagi Presiden Prabowo, Sidang UmumPBB 2025 akan menjadi debut globalnya yang paling resmi, meski sebelumnya telah menghadiri forum APEC di Peru, G20 dan BRICS di Brazil serta ASEAN Summit di Malaysia.
Lima tahun ke belakang, dunia internasional mengenalnya sebagai Menteri Pertahanan dengan pendirian yang tegas. Kini, Prabowo tampil sebagai Kepala Negara dari negara demokrasi terbesar ketiga dan kekuatan ekonomi utama G20. Pidato pertamanya di mimbar PBB adalah kesempatan untuk mentransformasi persepsi internasional dari figur militer menjadi seorang negarawan global yang visioner.Kehadirannya memberikan legitimasi dan pengakuan de facto dari komunitas internasional terhadap kepemimpinannya, memperkuat posisinya baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Mimbar Sidang UmumPBB adalah medium terbaik untuk mendemonstrasikan komitmen Indonesia pada politik luar negeri "bebas dan aktif" bukan hanya dalam retorika, tetapi dalam tindakan.
Di tengah polarisasi global akibat isu Palestina, perang Rusia-Ukraina, ketegangan AS-China, dan krisis lainnya, dunia menanti posisi dan peran nyata Indonesia. Presiden Prabowo dapat menggunakan kesempatan ini untuk menegaskan bahwa Indonesia tidak akan masuk dalam blokmana pun, tetapi akan aktif menjadi jembatan perdamaian dan penengah konflik.Dengan menyampaikan pesan perdamaian, keadilan, dan kerja sama dari podium yang sama yang pernah digunakan oleh Bung Karno puluhan tahun lalu, Prabowo dapat menghubungkan diri dengan tradisi besar diplomasi Indonesia sekaligus menawarkan sudut pandang Indonesia untuk menyelesaikan masalah global.
Sidang UmumPBB adalah "pasar dunia" bagi kepentingan nasional. Bagi Indonesia, setidaknya ada tiga kepentingan utama yang bisa diperjuangkan yaitu :• Kepentingan Politik : Dukungan untuk Palestina adalah prinsip dasar diplomasi Indonesia. Pidato di Sidang UmumPBB adalah momentum untuk tidak hanya mengulang komitmen tetapi untuk menggalang dukungan internasional yang lebih konkret, mungkin dengan menawarkan inisiatif perdamaian baru atau mengecam ketidakadilan yang terus berlangsung. Ini juga peluang untuk memperkuat kepemimpinan Indonesia di ASEAN dan memperjuangkan isu-isu kawasan seperti di Laut China Selatan.
• Kepentingan Ekonomi: Forum ini adalah ajang soft diplomacy ekonomi yang sangat efektif. Pertemuan bilateral dengan para pemimpin negara dan CEO perusahaan global di sela-sela sidang dapat digunakan untuk mempromosikan investasi, terutama dalam proyek strategis nasional seperti hilirisasi industri, pembangunan infrastruktur dan transisi energi. Prabowo dapat mempresentasikan Indonesia sebagai destinasi yang stabil dan menjanjikan di tengah gejolak ekonomi global.