BREAKING NEWS
Kamis, 06 November 2025

Merokok pada Anak dan Remaja: Perlu Perhatian Serius

BITV Admin - Kamis, 06 November 2025 07:47 WIB
Merokok pada Anak dan Remaja: Perlu Perhatian Serius
Ilustrasi. (foto: Antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

EFEK BURUK ASAP ROKOK
Kebiasaan merokok pada anak dan remaja dapat menimbulkan banyak permasalahan kesehatan yang cukup berbahaya, antara lain, (1) Kerusakan dan gangguan fungsi paru.

Rokok mengandung berbagai bahan kimia yang berbahaya seperti nikotin dan tar yang dapat merusak jaringan paru dan akan mengganggu fungsi pernapasan.

Para perokok cenderung mengalami penurunan fokus belajar, gangguan daya tangkap, penurunan energi, serta munculnya kecemasan yang akhirnya terjadi depresi ringan.

(2) Gangguan penyakit jantung dan pembuluh darah. Kebiasaan merokok dapat berdampak negatif pada sistem kardiovaskular dan pembuluh darah pada remaja.

Zat kimia yang ada dalam rokok dapat memengaruhi sel-sel bagian dalam pembuluh darah (endotel) sehingga akan terjadi penyempitan pembuluh darah dan dapat pula meningkatkan tekanan darah. Akibatnya terjadi peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke di usia muda

(3) Risiko kanker. Merokok pada remaja akan meningkatkan risiko terkena kanker. Paparan terus-menerus zat karsinogen yang terdapat dalam rokok akan menimbulkan perubahan genetik pada sel-sel tubuh yang akhirnya akan menyebabkan perkembangan kanker.

4) Gangguan tumbuh kembang. Perokok remaja mempunyai risiko menderita pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat. Nikotin dalam rokok dapat mengganggu penyerapan nutrisi penting yang perlu untuk pertumbuhan tulang dan massa otot.

BAGAIMANA DENGAN ROKOK ELEKTRIK?
Saat ini sangat gencar diminati oleh masyarakat termasuk kalangan remaja ialah rokok elektrik. Ada anggapan keliru di masyarakat bahwa rokok elektrik lebih baik daripada rokok konvensional.

Padahal, dampak keduanya terhadap gangguan kesehatan yang ditimbulkan sama saja, baik rokok elektrik maupun rokok konvensional.

Selain itu, terdapat pula anggapan di kalangan remaja bahwa merokok merupakan 'gengsi' tersendiri sehingga bila mereka tidak merokok saat berkumpul dianggap tidak keren dan ketinggalan oleh teman-temannya.

Hal itulah yang menyebabkan jumlah perokok anak maupun remaja semakin hari semakin meningkat. Menurut data Global Adult Tobacco Survey (GATS) pada 2021, prevalensi pengguna rokok elektrik meningkat dari 0,3% pada 2019 menjadi 3% pada 2021.

LANTAS, APA YANG HARUS DILAKUKAN?
Harus ada strategi yang terukur untuk mengatasi perilaku merokok di kalangan remaja. Tentu ini tidak hanya tanggung jawab orangtua atau keluarga, tapi juga para pendidik/guru di sekolah, juga masyarakat dan pemerintah.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kades Bogak Fazzari Akbar Tanggapi Video Viral: “Kritik Itu Sehat, Kami Siap Berbenah”
HUT Korpri ke-54, ASN Polda Aceh Gelar Anjangsana dan Layanan Kesehatan untuk Pensiunan Polri
Gubernur Bobby Nasution Ajak MUI Sumut Kolaborasi Berantas Narkoba dan Tingkatkan Kesejahteraan
Muhammadiyah Aceh Timur Bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Menkomdigi Meutya Hafid Resmikan Kampung Internet Sragen, Dorong Anak Muda Gunakan Internet Produktif
Yusril Minta Ulama Bahas Judi Online dalam Khotbah, Karena ‘Judol’ Sudah Jadi Masalah Nyata
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru