BREAKING NEWS
Selasa, 29 Juli 2025

Di Era Pemerintahan Jokowi, RI Punya 2 Pabrik Raksasa, Salah Satu Jadi Terbesar Dunia

BITVonline.com - Sabtu, 20 Juli 2024 10:44 WIB
160 view
Di Era Pemerintahan Jokowi, RI Punya 2 Pabrik Raksasa, Salah Satu Jadi Terbesar Dunia
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya di panggung internasional dengan kehadiran sejumlah pabrik berkapasitas jumbo yang tidak hanya mengintegrasikan sumber daya alam lokal, tetapi juga menjadikan negara ini sebagai pusat manufaktur utama di Asia Tenggara dan dunia  Sabtu (20/7/2024)

1. Pabrik Tembaga Terbesar di Dunia

Pertama, PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil mengoperasikan pabrik konsentrat tembaga terbesar di dunia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Pabrik ini, dengan desain single line yang megah, mampu memurnikan konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton per tahun setelah mencapai operasi penuh.

Produk utama dari pabrik ini adalah katoda tembaga yang diproyeksikan mencapai 600 ribu ton per tahun. Tak hanya itu, pabrik ini juga menghasilkan produk sampingan berharga seperti emas dan perak murni sebanyak 6 ribu ton per tahun, serta asam sulfat, terak tembaga, dan gipsum dalam jumlah besar.

Baca Juga:

Investasi kumulatif untuk proyek smelter Manyar ini mencapai US$3,7 miliar atau sekitar Rp59,9 triliun, menandai komitmen besar Indonesia dalam pengembangan industri mineral dan logam.

2. Pabrik Ekosistem Baterai EV Terbesar di ASEAN

Kedua, Indonesia juga merayakan keberhasilan pabrik ekosistem baterai kendaraan listrik (EV) terbesar di ASEAN. Pabrik ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Karawang, Jawa Barat, sebagai hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan konsorsium dari Korea Selatan, Hyundai Motor Group, dan LG Energy Solution.

Baca Juga:

PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, yang merupakan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC), menyerap investasi sebesar US$1,1 miliar atau sekitar Rp17,8 triliun pada fase pertama. Pabrik ini memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), mampu menghasilkan 32,6 juta sel baterai untuk mendukung produksi sekitar 150 ribu kendaraan listrik.

Dalam fase kedua yang direncanakan pada tahun 2025, kapasitas produksi diharapkan meningkat menjadi 20 GWh, menunjukkan komitmen jangka panjang untuk mendukung industri kendaraan listrik global.

Implikasi dan Harapan ke Depan

Keberhasilan kedua pabrik ini bukan hanya mencerminkan kemajuan teknologi dan infrastruktur Indonesia, tetapi juga menggambarkan peran penting dalam penguatan ekonomi nasional serta kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon global melalui kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Masyarakat dunia semakin mengakui peran strategis Indonesia dalam rantai pasokan global, baik dalam sektor pertambangan dan logam, maupun industri mobil listrik yang semakin berkembang pesat. Langkah ini juga menjadi momentum penting bagi perekonomian Indonesia dalam mewujudkan visi menjadi pemain utama di kawasan Asia Tenggara dan di dunia.

(K/09)

Tags
komentar
beritaTerbaru