BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

Kementerian PPPA Luncurkan Ruang Merah Putih di Desa untuk Tingkatkan Literasi Digital Perempuan dan Anak

BITVonline.com - Senin, 18 November 2024 08:27 WIB
Kementerian PPPA Luncurkan Ruang Merah Putih di Desa untuk Tingkatkan Literasi Digital Perempuan dan Anak
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) menggandeng sejumlah kementerian untuk membuka “Ruang Merah Putih” di desa-desa sebagai upaya meningkatkan kreativitas dan literasi digital bagi perempuan dan anak-anak. Inisiatif ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan dan anak dalam menghadapi potensi bahaya di media sosial, yang belakangan ini semakin banyak menjadi korban kejahatan dunia maya.

Menteri PPPA, Arifah Choiri Fauzi, dalam keterangannya pada Senin (18/11) di Jakarta Pusat, menjelaskan bahwa konsep ruang Merah Putih terinspirasi dari gagasan Presiden Prabowo Subianto dan bertujuan memberikan ruang aman bagi perempuan dan anak untuk belajar dan berkembang di tengah kemajuan teknologi yang kerap membawa dampak negatif. Menurut Arifah, banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kejahatan dunia maya, seperti penipuan daring dan kekerasan berbasis gender, yang memicu perlunya pembentukan ruang ini.

“Kita tahu bahwa media sosial saat ini bukan hanya berbahaya secara umum, tetapi khususnya untuk perempuan dan anak-anak. Ini menjadi keprihatinan kita bersama, karena banyaknya kasus yang kami tangani, yang sebagian besar berawal dari penyalahgunaan media sosial,” kata Arifah, Senin (18/11), saat jumpa pers di kantor Kominfo Jakarta.

Ruang Merah Putih akan dihadirkan di setiap desa di Indonesia, dengan rencana peluncuran pertama pada 22 Desember 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Ibu, di Tangerang. Lokasi start dan finish di Komplek MPR RI di Jakarta dipilih sebagai simbol pentingnya pendidikan hukum dan perlindungan bagi perempuan dan anak, serta kolaborasi lintas kementerian untuk menciptakan perubahan positif.

“Ruang Merah Putih ini akan menjadi ruang bersama untuk mendekatkan pemerintah kepada masyarakat desa, khususnya anak-anak dan perempuan. Selain memberikan pelatihan tentang literasi digital, kami juga menawarkan berbagai solusi seperti pengenalan permainan tradisional yang memiliki nilai-nilai edukasi,” lanjut Arifah.

Arifah menambahkan bahwa permainan tradisional seperti congklak dan bola bekel akan dikenalkan sebagai alternatif kegiatan untuk anak-anak, di luar penggunaan gadget dan media sosial. Permainan ini tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga mengajarkan kolaborasi, sportifitas, dan nilai-nilai Pancasila.

Sebagai bagian dari program Ruang Merah Putih, kreativitas anak-anak akan dipupuk dengan melibatkan mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi atau magang. Mereka akan bertindak sebagai pemateri atau fasilitator dalam berbagai kegiatan kreatif, seperti tari, menulis, menggambar, dan seni pertunjukan.

“Para mahasiswa akan memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak di desa dalam bidang-bidang yang mereka minati, seperti seni dan sastra. Kami berharap waktu yang dimiliki anak-anak tidak habis hanya untuk bermain gadget, tetapi juga dapat mengembangkan bakat dan kreativitas mereka,” ujar Arifah.

Selain untuk anak-anak, Ruang Merah Putih juga akan memberikan pelatihan literasi digital untuk perempuan di desa. Hal ini penting mengingat banyak perempuan yang menjadi korban praktik ilegal di dunia maya, seperti penipuan online dan eksploitasi seksual. Program ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada perempuan mengenai cara menggunakan media sosial secara aman dan efektif.

“Saat ini, banyak perempuan menjadi korban penipuan finansial maupun kejahatan siber seperti pornografi online. Kami ingin memperkuat literasi digital bagi perempuan agar mereka lebih cerdas dalam memanfaatkan teknologi tanpa menjadi korban,” kata Arifah.

Menkominfo Meutya Hafid juga menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan bahwa literasi digital adalah salah satu langkah penting dalam memberdayakan perempuan di era digital. Menurut Meutya, banyak perempuan yang menjadi korban kejahatan dunia maya, baik dalam bentuk penipuan maupun eksploitasi seksual.

“Penguatan literasi digital sedang kami gencarkan. Kami melibatkan perempuan dalam pelatihan agar mereka lebih mampu memanfaatkan teknologi dengan bijak. Penipuan transaksi keuangan dan pornografi online memang menjadi masalah besar, dan sayangnya, korban terbanyak adalah perempuan,” ujar Meutya.

Dengan adanya Ruang Merah Putih, Kementerian PPPA berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pemberdayaan perempuan dan anak, serta memperkuat budaya literasi digital di tingkat desa. Program ini tidak hanya memberikan solusi terhadap bahaya yang ditimbulkan oleh media sosial, tetapi juga membuka peluang bagi perempuan dan anak-anak untuk mengembangkan potensi diri mereka dalam berbagai bidang.

“Melalui program ini, kami ingin menciptakan ruang aman dan mendukung generasi muda untuk tumbuh dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman, tanpa harus terjebak dalam dampak negatif media sosial,” tutup Arifah.

(JOHANSIRAIT)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru