JAKARTA -Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam memberikan apresiasi terhadap langkah Polri yang telah memeriksa sejumlah oknum personelnya yang diduga mengintimidasi personel band Sukatani, usai viralnya lagu mereka yang berjudul "Bayar Bayar Bayar". Choirul menilai langkah pemeriksaan ini sebagai suatu tindakan yang positif dan mencerminkan komitmen Polri dalam melindungi kebebasan berekspresi.
"Melakukan pemeriksaan oleh Paminal ke divisi siber Polda Jawa Tengah ini merupakan langkah positif dan kami apresiasi. Ini cerminan dari skema perlindungan kebebasan berekspresi," ujar Choirul dalam siaran pers, Sabtu.
Lagu "Bayar Bayar Bayar" yang diciptakan oleh grup band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, dianggap sebagai bentuk ekspresi masyarakat yang menyuarakan kritik terhadap oknum kepolisian. Dalam pandangan Choirul, kebebasan untuk berekspresi merupakan hak yang harus dilindungi, terlebih di negara demokrasi seperti Indonesia.
Dia juga menegaskan bahwa Polri seharusnya bisa menerima kritik dengan lapang dada. "Saya kira institusi kepolisian melalui pak Kapolri jelas kok sikapnya tidak antikritik, tidak antimasukan," kata Choirul.
Sebelumnya, grup band Sukatani menyampaikan permintaan maaf kepada Polri melalui video yang diunggah di akun media sosial mereka. Dalam video tersebut, dua personel band, Alectroguy (gitaris) dan Twister Angel (vokalis), yang dikenal selalu mengenakan penutup wajah dalam penampilan mereka, terlihat membuka penutup wajah untuk menyampaikan permintaan maaf kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo atas lirik lagu "Bayar Bayar Bayar", yang berisi kritik terhadap oknum polisi.
Lirik lagu tersebut, yang berbunyi "mau bikin SIM, bayar polisi, ketilang di jalan, bayar polisi", menjadi kontroversial dan akhirnya viral di media sosial. Alectroguy pun mengungkapkan bahwa lagu tersebut awalnya diciptakan sebagai bentuk kritik terhadap oknum polisi yang melanggar aturan.
Lebih lanjut, Alectroguy mengungkapkan bahwa lagu tersebut sudah dicabut dari platform streaming musik Spotify dan mengimbau para pengguna media sosial untuk menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut untuk menghindari risiko di kemudian hari.
Dalam perkembangan terbaru, kabar beredar bahwa vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel, yang juga berprofesi sebagai guru, dikabarkan telah diberhentikan dari tempatnya mengajar. Tidak hanya itu, kedua personel band tersebut juga dilaporkan mengalami intimidasi oleh oknum kepolisian terkait lagu tersebut.
Choirul berharap agar netralitas Polri tetap terjaga dalam menghadapi kritik dari masyarakat. Menurutnya, Polri harus terus berbenah untuk memenuhi harapan dan keinginan rakyat, serta menjaga hak setiap individu untuk berekspresi, baik melalui seni maupun kritik.