JAKARTA – Para nelayan di Kelurahan Mundam, Kecamatan Medang Kampai, Dumai, Riau, kini memiliki alternatif sumber ekonomi yang lebih stabil berkat inovasi yang diperkenalkan oleh Kilang Dumai.
Dalam upaya membantu nelayan mengatasi tantangan cuaca buruk dan infrastruktur yang minim, Kilang Dumai memperkenalkan model budidaya ikan air tawar dengan teknologi bioflok.
"Teknologi ini kami harapkan menjadi alternatif sumber ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi masyarakat nelayan," ujar Corporate Secretary KPI, Hermansyah Y Nasroen, dalam keterangan tertulis pada Sabtu (1/3/2025).
Model budidaya ikan nila dengan sistem bioflok ini memberikan peluang menjanjikan bagi Kelompok Usaha Bersama (KUB) Mundam Jaya, kelompok nelayan yang tergabung dalam program ini.
Teknologi bioflok menggunakan kolam terpal sebagai media budidaya, yang memungkinkan waktu pemeliharaan yang relatif singkat—hanya 4 hingga 6 bulan hingga masa panen, tergantung pada jenis ikan yang dibudidayakan.
Sistem ini diharapkan mampu memberikan keuntungan yang lebih baik dan memastikan pendapatan yang lebih stabil bagi nelayan setempat.
Kilang Dumai turut memberikan dukungan dengan membangun infrastruktur kolam bioflok dan pelatihan keterampilan budidaya ikan bagi anggota KUB Mundam Jaya.
Selain itu, Kilang Dumai juga mengimplementasikan solusi energi terbarukan dalam proyek ini untuk mendukung operasional budidaya ikan.
Sebagai bagian dari program Desa Energi Berdikari (DEB) Pertamina, perusahaan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) off-grid dengan kapasitas panel surya 4,4 kWp dan baterai 5 kWh.
PLTS ini tidak hanya menyediakan kebutuhan listrik untuk lampu dermaga dan kolam bioflok, tetapi juga membantu mengurangi biaya listrik hingga Rp 9,3 juta per tahun.