RIAU -Pertamina Patra Niaga bekerja sama dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Riau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pekanbaru, guna memastikan tidak adanya manipulasi takaran dalam distribusi bahan bakar minyak (BBM).
Sidak ini juga dilakukan untuk menguji akurasi takaran BBM yang disalurkan ke konsumen.
Sidak dilakukan di dua SPBU, yakni SPBU 14282621 di Jalan Sudirman dan SPBU 14282603 yang berada di seberang Hotel Pangeran.
Dalam sidak tersebut, petugas gabungan melakukan uji tera ulang terhadap takaran BBM yang dikeluarkan oleh SPBU menggunakan bejana ukur 20 liter.
Hasil Sidak: Hasil pengujian menunjukkan bahwa kedua SPBU tersebut masih dalam batas toleransi akurasi maksimal pengukuran. SPBU pertama tercatat memiliki selisih takaran 10 mililiter, sementara SPBU kedua memiliki selisih 25 mililiter.
Angka ini masih berada dalam batas toleransi akurasi pengukuran yang ditetapkan, yakni maksimal 60 mililiter.
"Dari hasil pengujian menggunakan bejana ukur 20 liter, SPBU pertama menunjukkan selisih 10 mililiter, sedangkan SPBU kedua memiliki selisih 25 mililiter.
Angka ini masih dalam batas toleransi akurasi, yakni 60 mililiter," ujar Indra Pratama, Sales Branch Manager Fuel 1 Riau Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, dalam keterangan tertulisnya.
Komitmen Pertamina Patra Niaga: Sidak ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Patra Niaga untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang disalurkan terjamin.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendeteksi potensi penyimpangan dalam takaran BBM, seperti yang sebelumnya ditemukan pada dua SPBU di Kuantan Singingi (Kuansing) yang melebihi batas toleransi takaran nozzle.
Sebagai tindak lanjut, Pertamina langsung menyegel nozzle yang bermasalah tanpa menghentikan operasional SPBU secara keseluruhan.
Pentingnya Pengawasan dan Koordinasi: Plt Kepala Dinas ESDM Provinsi Riau, Sakinah, menyampaikan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga terkait distribusi BBM, khususnya BBM bersubsidi jenis biosolar dan pertalite.
Ia juga memastikan bahwa kuota BBM di Provinsi Riau menjelang mudik Lebaran tahun ini masih aman.
"Kami lebih fokus pada kuota pendistribusian. Namun, jika ada laporan dari masyarakat atau pemerintah terkait dugaan penyimpangan, kami siap menjembatani dan menindaklanjuti," kata Sakinah.
Stok BBM untuk Lebaran: Sakinah juga mengonfirmasi bahwa stok BBM di Riau cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa penambahan kuota BBM akan dipersiapkan seiring mendekatnya masa mudik.