BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

Anies: Partai Mana yang Sekarang Tidak Tersandera Kekuasaan?

BITVonline.com - Jumat, 30 Agustus 2024 10:01 WIB
48 view
Anies: Partai Mana yang Sekarang Tidak Tersandera Kekuasaan?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta yang gagal maju dalam Pilkada 2024, mengungkapkan pandangannya terkait dorongan untuk bergabung dengan partai politik setelah tidak berhasil dalam kontestasi politik ini. Dalam video yang dipublikasikan melalui akun YouTube-nya, Anies memberikan penjelasan mendalam tentang langkah-langkah yang akan diambilnya ke depan dan menjawab berbagai pertanyaan yang kerap disampaikan kepadanya.

Dorongan Bergabung dengan Partai

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepada Anies adalah mengenai kemungkinan dirinya untuk bergabung dengan partai politik. Menanggapi hal tersebut, Anies menunjukkan sikap hati-hati dan skeptis. Ia mengungkapkan keprihatinan mengenai kondisi partai politik yang dianggapnya “tersandera oleh kekuasaan”. Dalam video tersebut, Anies berkomentar, “Kalau masuk partai, pertanyaannya adalah partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan?”

Baca Juga:

Konteks Pilkada 2024 dan Perubahan Dukungan

Konstelasi Pilkada 2024 menjadi perjalanan politik yang penuh liku bagi Anies Baswedan. Pada awalnya, Anies memiliki peluang besar untuk maju dalam Pilkada Jakarta. Namun, dukungan yang diberikan oleh beberapa partai politik mengalami perubahan mendalam. Dukungan yang sempat diberikan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berbalik arah untuk mendukung pasangan lain, Ridwan Kamil dan Suswono. Anies juga menghadapi tantangan ketika PDI Perjuangan, yang awalnya diharapkan sebagai jalur alternatif, memilih untuk mengusung pasangan kader internal, Pramono Anung dan Rano Karno.

Baca Juga:

Tawaran Pilgub Jabar dan Penolakan

Selama proses ini, Anies juga mendapat tawaran untuk maju dalam Pilkada Jawa Barat. Namun, tawaran tersebut ditolak olehnya. Menurut Anies, keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan berbagai faktor dan memastikan bahwa langkah yang diambilnya selaras dengan prinsip dan tujuan politiknya.

Kondisi Partai dan Risiko Politik

Anies menggarisbawahi bahwa bergabung dengan partai politik saat ini memiliki risiko tersendiri. Ia menilai bahwa partai-partai politik yang ada saat ini seringkali terikat oleh kekuasaan dan kepentingan tertentu. “Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi yang mengusulkan,” kata Anies. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran Anies bahwa bergabung dengan partai politik dapat membatasi kebebasan dan integritasnya dalam berpolitik.

Langkah Selanjutnya

Meskipun tidak berhasil dalam Pilkada 2024, Anies Baswedan menyatakan bahwa ia akan terus memantau situasi politik dan mempertimbangkan langkah-langkah strategis yang sesuai. Ia juga berkomitmen untuk tetap terlibat dalam proses politik dan terus menyuarakan pandangan serta aspirasi yang dianggap penting untuk kepentingan publik.

Anies menutup penjelasannya dengan harapan agar proses demokrasi dan pemilihan umum dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi rakyat. Ia berharap para elite politik dan partai-partai yang ada dapat lebih memperhatikan aspirasi rakyat dan tidak hanya terfokus pada kepentingan segelintir orang.

Dengan situasi politik yang dinamis dan sering berubah, langkah Anies Baswedan ke depan akan menjadi perhatian penting bagi banyak pihak, terutama dalam konteks pengembangan politik di Indonesia.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
ASN Kini Bisa Kerja Dari Mana Saja, Bobby Nasution: Kita Pelajari Dulu Aturannya
Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?
Pemkab Batu Bara Bahas PBJT Listrik bersama PLN dan Forkopimda, Dorong Transparansi dan Kepastian Pajak
Wabup Madina Hadiri Pertemuan DEN dan Delegasi Belanda Bahas Pengembangan Hortikultura di Humbahas
Sertijab Ketua DWP Madina Berlangsung Khidmat, Ny. Yupri Astuti: Jaga Solidaritas dan Keteladanan
Penuh Haru dan Tawa, SD Negeri 1 Mendoyo Dauh Tukad Gelar Pentas Seni dan Perpisahan Siswa Kelas VI
komentar
beritaTerbaru
Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?

Aceh Tanpa Rokok, Mungkinkah?

Oleh dr. Aslinar, Sp.A, M. BiomedHARI Tanpa Tembakau Sedunia mulai dicetuskan oleh WHO pada tahun 1987. WHO mengesahkan Resolusi WHA40.38 y

Opini