BREAKING NEWS
Selasa, 07 Oktober 2025

Rumah Pedangdut Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Belasan Orang! Terkait Sengketa Gadaian Motor

BITVonline.com - Selasa, 23 April 2024 04:42 WIB
Rumah Pedangdut Via Vallen di Sidoarjo Digeruduk Belasan Orang! Terkait Sengketa Gadaian Motor
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JATIM -Rumah pedangdut terkenal Via Vallen di Desa Kalitengah, Sidoarjo, Jawa Timur, menjadi sorotan setelah digeruduk oleh belasan orang yang mengatasnamakan diri Aliansi Arek Sidoarjo (AAS). Kejadian ini terjadi pada Senin (22/4) karena adanya perselisihan terkait gadaian motor yang diduga dibawa kabur oleh adik Via, RF, dari anggota AAS bernama Adyt.

Menurut penasihat hukum AAS, Bramada Pratama Putra, permasalahan bermula ketika Adyt menggadaikan motor Honda Vario miliknya ke RF sebesar Rp 3 juta. Motor tersebut, yang awalnya dibeli dengan harga Rp 15 juta, tidak dijamin oleh perjanjian tertulis, hanya kesepakatan lisan dengan tenggat waktu 2 bulan.

Namun, sebelum genap 2 bulan, Adyt berencana menebus motor tersebut. Namun, RF tidak dapat dihubungi dan nomor telepon Adyt diblokir, sehingga Adyt merasa panik. Hal ini mengakibatkan ketegangan antara kedua belah pihak, yang berujung pada penggerudukan rumah Via Vallen yang terjadi sudah tiga kali.

Bramada menyatakan bahwa AAS memberikan waktu 3 x 24 jam kepada RF dan keluarganya untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka mengharapkan ganti rugi atau pertanggungjawaban dari keluarga Via Vallen terkait kehilangan motor tersebut. Apabila tidak ada itikad baik, AAS akan melanjutkan dengan laporan Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan.

Di sisi lain, Kapolsek Tanggulangin, Kompol Atmagiri, menegaskan bahwa penggerudukan rumah tidak dapat dibenarkan dan berpotensi menimbulkan masalah baru. Pihak kepolisian akan melakukan mediasi antara kedua belah pihak pada Kamis (25/4) guna mencari solusi yang adil.

Atmagiri juga mengingatkan agar konflik seperti ini tidak lagi diselesaikan dengan tindakan penggerudukan, yang dapat menimbulkan ketegangan di masyarakat. Mediasi dan koordinasi dengan pihak berwenang diharapkan dapat menemukan jalan keluar yang baik bagi semua pihak terkait.

(N/014)

0 komentar
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru