BREAKING NEWS
Selasa, 07 Oktober 2025

25 Desa di Kendal Terendam Banjir Akibat 3 Sungai Meluap

BITVonline.com - Kamis, 14 Maret 2024 04:30 WIB
25 Desa di Kendal Terendam Banjir Akibat 3 Sungai Meluap
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

KENDAL -Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, telah mengakibatkan banjir melanda sebanyak 25 desa dari enam kecamatan. Ratusan rumah terendam, dengan ketinggian air yang bervariasi, menjadi saksi bisu dari dampak buruk cuaca ekstrem ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kendal, Sigit Sulistyo, menjelaskan bahwa curah hujan yang tinggi sejak Selasa telah menyebabkan Sungai Kendal, Sungai Penut, dan Sungai Waridin meluap. Air dari sungai-sungai tersebut memasuki pemukiman warga, menyebabkan banjir yang merendam rumah-rumah.

“Banjir mulai menggenangi pemukiman sejak Rabu malam hingga dini hari tadi. Dari 25 desa di enam kecamatan yang terkena banjir, sebagian sudah mulai surut, tetapi ada yang masih terendam dengan tinggi air mencapai satu meter,” jelas Sigit.

Enam kecamatan yang terdampak banjir adalah Kaliwungu, Kaliwungu Selatan, Brangsong, Kendal Kota, Ngampel, dan Weleri. Tinggi genangan air berkisar antara 30 sentimeter hingga 1 meter.

Meskipun banjir merupakan musibah yang sudah sering terjadi di daerah ini, namun hal ini tidak mengurangi beban bagi warga setempat. Nurhayati, warga Desa Kebonadem, mengungkapkan kelelahannya dalam menghadapi banjir yang kerap kali datang. “Kami sudah jadi langganan banjir setiap hujan deras. Setiap kali banjir, kami harus membersihkan rumah kami kembali,” tuturnya dengan nada kelelahan.

Hal serupa juga disampaikan oleh Wahyudi, warga desa Brangsong, Kecamatan Brangsong. Sungai Waridin yang sering meluap menjadi sumber masalah utama. “Kami sudah lelah dengan banjir tahunan ini. Kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang lebih baik untuk mengatasi banjir ini,” ucapnya.

Peningkatan permukaan jalan di jalur Pantura Kendal juga menjadi faktor lain yang memperparah banjir. Wahyudi menyebut bahwa kurangnya pembuatan drainase atau saluran pembuangan air membuat air banjir tidak bisa mengalir dengan lancar.

Sementara BPBD Kendal terus melakukan pendataan dan pemantauan di lokasi, warga setempat berharap agar cuaca cerah segera datang dan banjir segera surut. Namun, tantangan banjir yang terus berulang menuntut upaya kolektif dari pemerintah dan masyarakat untuk menemukan solusi yang lebih baik dan berkelanjutan.

(K/09)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru