"Teridentifikasi ada sembilan orang, empat anggota TNI, dan lima warga sipil," ujar Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani Suryani.
Proses identifikasi masih terus dilakukan terhadap korban lainnya. Data lengkap identitas belum dapat diumumkan secara resmi.
Tragedi ini menjadi pukulan berat bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Selain menimbulkan korban jiwa, insiden ini juga menimbulkan pertanyaan terkait standar keamanan dalam pemusnahan amunisi yang melibatkan warga sipil.
Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang, dan seluruh prosedur keamanan dalam aktivitas militer dapat diperketat, termasuk perlindungan terhadap pihak sipil yang terlibat.*