BREAKING NEWS
Kamis, 23 Oktober 2025

Ratusan Driver Maxim Protes Penyegelan Kantor: Jika Pemerintah Tak Bisa Beri Lapangan Kerja, Jangan Ganggu Kami!

Raman Krisna - Rabu, 20 Agustus 2025 20:46 WIB
Ratusan Driver Maxim Protes Penyegelan Kantor: Jika Pemerintah Tak Bisa Beri Lapangan Kerja, Jangan Ganggu Kami!
Ratusan driver Maxim di Samarinda menggelar aksi protes penyegelan kantor operasional Maxim oleh Satpol PP Kalimantan Timur, Rabu (20/8/2025). (foto: tangkapan layar ig tentang_samarinda)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SAMARINDA — Ratusan driver Maxim di Samarinda menggelar aksi protes atas penyegelan kantor operasional Maxim oleh Satpol PP Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (20/8/2025).

Mereka menilai langkah tersebut berdampak negatif bagi ribuan mitra yang menggantungkan penghasilan pada layanan Maxim dan mendesak pemerintah daerah untuk merevisi Surat Keputusan (SK) Gubernur yang mengatur tarif transportasi online.

Koordinator Driver Maxim Samarinda, Tajuddin Ayub, menyampaikan bahwa penyegelan kantor tersebut merupakan tindakan yang kurang tepat.

Menurutnya, kantor Maxim bukanlah tempat ilegal, melainkan pusat operasional yang mendukung aktivitas ribuan mitra driver di wilayah tersebut.

"Kami hanya ingin hidup dan mencari nafkah. Jika pemerintah belum dapat membuka lapangan kerja yang luas, setidaknya jangan mengganggu pekerjaan kami yang sudah berjalan," ujar Tajuddin di sela aksi.

Tajuddin juga menyoroti SK Gubernur Kaltim yang dinilai bermasalah karena mengatur hal di luar kewenangan.

Ia meminta agar pemerintah segera melakukan revisi agar aturan tersebut dapat lebih adil dan tidak menimbulkan masalah hukum di masa mendatang.

"Tarif Maxim saat ini sudah layak dan sesuai dengan kebutuhan mitra," tegasnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Government Relations Specialist Maxim Indonesia, Muhammad Rafi Assagaf, mengaku memahami kekhawatiran para driver.

Pihak Maxim bersama pemerintah berkomitmen melakukan evaluasi aturan dalam waktu 14 hari kerja guna menemukan rumusan tarif yang lebih tepat dan disepakati semua pihak.

"Kantor memang sementara ditutup selama masa evaluasi berlangsung, namun aktivitas para driver tetap berjalan dan akun mereka tidak terganggu," jelas Rafi.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menegaskan bahwa pemerintah tidak berniat merugikan mitra transportasi online.

Editor
: Abyadi Siregar
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru