BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

Kebakaran Melanda Permukiman di Kemayoran Jakarta Pusat! , 1.797 Jiwa Mengungsi

BITVonline.com - Selasa, 21 Januari 2025 02:43 WIB
59 view
Kebakaran Melanda Permukiman di Kemayoran Jakarta Pusat! , 1.797 Jiwa Mengungsi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA  -Sebuah kebakaran besar melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa dini hari, 21 Januari 2025. Sebanyak 11 RT dan 1.797 jiwa terpaksa mengungsi akibat peristiwa tersebut.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohammad Yohan, mengatakan bahwa berdasarkan data sementara, 543 bangunan terdampak kebakaran. “Data sementara menunjukkan bahwa 11 RT, 543 bangunan, 607 KK, dan 1.797 jiwa mengungsi,” ujar Yohan saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa (21/1/2025).

Lokasi pengungsian bagi para korban kebakaran berada di dua tempat, yaitu Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman. Para warga yang terdampak kebakaran kini mengungsi di tempat-tempat tersebut untuk mencari perlindungan sementara.

Baca Juga:

Menurut keterangan dari Command Center Gulkarmat Jakarta, pihaknya menerima informasi kebakaran pada pukul 01.15 WIB. “Kami menerima laporan adanya kebakaran di rumah padat hunian,” ungkap petugas Command Center. Sebanyak 29 unit mobil pemadam kebakaran dan 125 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar permukiman tersebut.

Rekaman video yang beredar menunjukkan kobaran api yang sangat besar dan asap hitam yang membubung tinggi dari lokasi kebakaran. Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang belum mengetahui penyebab pasti dan kronologi kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah tersebut.

Baca Juga:

BPBD DKI Jakarta bersama pihak terkait masih melakukan upaya pemadaman dan pendataan korban untuk memastikan bantuan yang diperlukan segera disalurkan.

(N/014)

Tags
komentar
beritaTerbaru
Gurita Serakahnomics

Gurita Serakahnomics

OlehAde AlawiFENOMENA keserakahan dalam menjarah sumber daya ekonomi atau hajat hidup orang banyak sebenarnya bukan perkara baru di Tanah

Opini