BREAKING NEWS
Sabtu, 31 Mei 2025

Ekspor Karet Sumut Turun 4% di April 2025, Gapkindo Soroti Tekanan Cuaca dan Pasar Global

Adelia Syafitri - Kamis, 29 Mei 2025 15:20 WIB
74 view
Ekspor Karet Sumut Turun 4% di April 2025, Gapkindo Soroti Tekanan Cuaca dan Pasar Global
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN – Ekspor karet alam asal Sumatera Utara (Sumut) pada April 2025 mencatat penurunan sebesar 4,00%, dengan volume hanya mencapai 20.799 ton, turun dibanding bulan sebelumnya yang tercatat 21.666 ton.

Meski demikian, volume tersebut masih menunjukkan kenaikan 16,33% dibandingkan periode April 2024 yang sebesar 17.878 ton.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, menyebut penurunan ini sebagai bagian dari tekanan berkelanjutan yang masih membayangi sektor karet alam di wilayah tersebut.

"Volume ekspor kita bulan April masih jauh dari kondisi normal yang idealnya bisa mencapai 42.000 ton per bulan. Ada sejumlah faktor utama yang memengaruhi, mulai dari gangguan cuaca, penurunan harga global, hingga kendala pasar ekspor," jelas Edy, Rabu (28/5) di Medan.

Ia memaparkan, kondisi cuaca yang tidak menentu menjadi hambatan utama dalam proses produksi lateks.

"Meski secara kalender sudah masuk musim kemarau, kenyataannya beberapa wilayah kebun masih diguyur hujan. Ini membuat petani enggan menyadap karena hasil tidak maksimal," ujarnya.

Dari sisi harga, karet juga mengalami tekanan signifikan.

Harga rata-rata SICOM TSR20 pada April 2025 tercatat 171,15 sen AS/kg, turun tajam dibanding 198,21 sen AS/kg di Maret.

Hingga 7 Mei 2025, harga belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan, hanya mencapai 170,5 sen AS/kg.

Dari sisi pasar ekspor, tekanan juga datang dari kebijakan perdagangan luar negeri.

Ekspor ke Amerika Serikat mulai terdampak oleh penerapan tarif dasar impor sejak April.

Sementara dari kawasan Eropa, kekhawatiran terkait penerapan European Union Deforestation Regulation (EUDR) pada akhir Desember 2025 semakin meningkat.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru