BREAKING NEWS
Jumat, 06 Juni 2025

Burhanuddin Muhtadi: Popularitas Dedi Mulyadi Bukan Sekadar Populisme

Adelia Syafitri - Kamis, 29 Mei 2025 19:30 WIB
147 view
Burhanuddin Muhtadi: Popularitas Dedi Mulyadi Bukan Sekadar Populisme
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM).
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memberikan analisis mendalam terkait fenomena tingginya tingkat kepuasan publik terhadap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM).

Dalam rilis survei terbaru yang dirilis oleh Indikator, Dedi Mulyadi mencatat tingkat approval tertinggi di antara gubernur se-Pulau Jawa dengan capaian impresif 94,7 persen.

Baca Juga:

Meski begitu, Burhanuddin menilai popularitas KDM tak cukup dijelaskan hanya dengan pendekatan populisme.

"Populisme itu ideologi yang cenderung anti-elite dan pro-massa. Masalahnya, beberapa kebijakan atau pernyataan KDM itu sebenarnya tidak populis," ungkap Burhanuddin saat rilis survei Indikator, Kamis (29/5/2025).

Baca Juga:

Salah satu contoh kebijakan yang dianggap tidak populis oleh Burhanuddin adalah wacana bansos bersyarat program KB untuk laki-laki.

Menurutnya, kebijakan itu menimbulkan resistensi dari kalangan menengah ke bawah, yakni kelompok utama penerima bansos.

Meski demikian, Burhanuddin mengakui Dedi Mulyadi memiliki intuisi dan keyakinan kuat terhadap kebijakan yang ia buat, meski menimbulkan kontroversi di publik.

"Dia punya keyakinan tinggi bahwa yang dilakukannya adalah yang terbaik. Proses deliberasi memang kurang, tapi keberanian dan konsistensinya menonjol," tambahnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin juga menyoroti latar belakang politik Dedi Mulyadi yang panjang, mulai dari anggota DPRD, Wakil Bupati, Bupati Purwakarta, hingga kini menjadi Gubernur Jawa Barat, sebagai modal besar dalam membangun koneksi emosional dengan masyarakat.

"Dia punya pengalaman lengkap; pernah menang dan kalah. Itu yang membuat dia matang dan berani bertarung," tutup Burhanuddin.

Survei ini sekaligus memunculkan diskusi baru terkait relevansi antara tingkat kepuasan publik dengan efektivitas kebijakan yang pro-rakyat dan akuntabel dalam jangka panjang.*

(d/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Menteri PKP Maruarar Sirait Tanggapi Polemik Rumah Subsidi 18 Meter: "Masih Draf, Bisa Diubah"
Amnesty International Desak Dedi Mulyadi Cabut Kebijakan Jam Malam Siswa: Dinilai Diskriminatif dan Langgar HAM
Dedi Mulyadi Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Program Siswa Nakal ke Barak Militer, Diduga Langgar UU Perlindungan Anak
6 Warga Jabar Positif Covid-19! Dedi Mulyadi: Tetap Waspada Tidak Boleh Panik
Tak Efektif dan Bikin Stres, Gubernur Jabar Larang Guru Beri Banyak PR Mulai Tahun Ajaran Baru?
Dedi Mulyadi Tetapkan Jam Masuk Sekolah Jabar Pukul 06.00 Mulai Juni 2025, Ini Alasannya
komentar
beritaTerbaru