BREAKING NEWS
Rabu, 22 Oktober 2025

Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Catatan Kritis Amien Rais!

Abyadi Siregar - Selasa, 21 Oktober 2025 12:51 WIB
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Catatan Kritis Amien Rais!
Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais. (foto: tangkapan layar yt Amien Rais Official)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk mengembalikan fungsi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sesuai amanat UUD 1945 Pasal 30 Ayat (4).

Dalam pernyataan tertulis yang disampaikan pada Selasa (21/10/2025), Amien menekankan pentingnya menjaga netralitas institusi kepolisian sebagai alat negara yang konstitusional.

Baca Juga:
"Polri bukanlah 'Partai Coklat' yang menjadi andalan kekuatan politik tertentu atau oligarki. Ini bentuk penghinaan terhadap institusi Polri dan bertentangan dengan tugas konstitusionalnya," ujar Amien.

Ia mengingatkan bahwa tugas utama Polri adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, bukan menjadi alat kekuasaan.

Selain fungsi Polri, Amien juga menyoroti pengelolaan sumber daya alam (SDA) nasional yang dinilai menyimpang dari semangat Pasal 33 UUD 1945.

Ia menuduh kelompok pemilik modal sebagai pihak yang selama ini mengeruk kekayaan alam Indonesia, sementara rakyat hanya mewarisi kerusakan ekologis dan kemiskinan massal.

"Yang ditinggalkan buat bangsa Indonesia hanyalah kehancuran ekologis yang tak terperikan dan kemiskinan massal di wilayah seluruh pertambangan," ujarnya.

Sebagai solusi, Partai Ummat mengusulkan agar SDA dikelola sepenuhnya oleh negara melalui kebijakan transparan dan efisien. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- Diversifikasi ekonomi
- Hilirisasi sumber daya alam
- Eksploitasi berkelanjutan
- Pembentukan Sovereign Wealth Fund (Dana Kekayaan Negara)

Amien juga mengingatkan bahaya dominasi kepentingan asing dalam pengelolaan SDA.

"Hati-hati dengan kepentingan asing. Sekali lagi, kepentingan asing!" tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi menepis anggapan bahwa kekayaan alam Indonesia tidak akan habis.

Menurutnya, data menunjukkan cadangan energi nasional sangat terbatas:
- Batu bara: diperkirakan habis dalam 39 tahun
- Minyak bumi: sekitar 11 tahun
- Gas alam: hanya tersisa 8 tahun

"Indonesia kaya SDA, tetapi penerimaan negara masih rendah. Ini karena kesalahan tata kelola," kata Ridho.

Ia menyebut nilai ekonomi bersih SDA Indonesia mencapai USD 115 miliar atau sekitar Rp 1.800 triliun per tahun, tetapi hanya Rp 500–600 triliun yang masuk ke dalam APBN.

Baca Juga:

Sisanya, menurut Ridho, menguap akibat kebocoran sistemik dan lemahnya regulasi.

"Jika seluruh laba bersih SDA masuk ke APBN, maka potensi penerimaan negara bisa naik tiga kali lipat. Artinya, APBN bisa tumbuh hingga 65% lebih besar dari saat ini," pungkasnya.

Partai Ummat secara tegas meminta Presiden Prabowo Subianto untuk melakukan reformasi besar dalam pengelolaan Polri dan kekayaan alam nasional.

Mereka menilai, jika dikelola dengan benar, SDA Indonesia bisa menjadi fondasi kemandirian ekonomi dan kesejahteraan rakyat.*


(km/a008)

Editor
: Mutiara
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Rico Waas Targetkan Medan Jadi Kota Kuliner Nomor Satu Lewat ASTEX 2025
Purbaya Geram: Rp3,1 Triliun Uang Pemprov Sumut Menganggur di Bank, DKI Jakarta Tertinggi
Harga Emas Antam Melonjak ke Rekor Tertinggi, Naik Rp 72.000!
GoTo Dukung Komitmen Presiden Prabowo Ciptakan Ekosistem Ride-Hailing Berkelanjutan untuk Pengemudi Ojol
TKD Dipotong, Gubernur Dirongrong
Ketua DPD BKPRMI Padangsidimpuan Apresiasi Kinerja Kapolda Sumut Berantas Narkoba
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru