BREAKING NEWS
Rabu, 09 Juli 2025

Mengapa Kue Kering Selalu Hadir di Meja Lebaran? Ini Sejarahnya!

Adelia Syafitri - Kamis, 27 Maret 2025 08:24 WIB
269 view
Mengapa Kue Kering Selalu Hadir di Meja Lebaran? Ini Sejarahnya!
Ilustrasi.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -Hari Raya Idul Fitri identik dengan berbagai tradisi, salah satunya adalah menyajikan kue kering sebagai hidangan khas di rumah.

Tapi tahukah Anda bahwa kebiasaan ini memiliki sejarah panjang di Indonesia?

Asal Usul Kue Kering Lebaran

Tradisi menyajikan kue kering pada Hari Raya Idul Fitri di Indonesia mulai berkembang sejak masa kolonial Belanda.

Pada saat itu, masyarakat pribumi banyak bekerja di rumah-rumah orang Belanda dan mengenal aneka kue kering khas Eropa, seperti kaastengel, nastar, dan putri salju.

Seiring waktu, masyarakat Indonesia mulai mengadaptasi resep-resep tersebut dengan bahan lokal dan menjadikannya sebagai sajian khas di hari besar Islam.

Simbol Kebersamaan dan Keramahan

Kue kering tak hanya sekadar hidangan, tetapi juga menjadi simbol keramahan dalam menyambut tamu yang bersilaturahmi saat Lebaran.

Sajian ini mencerminkan semangat berbagi dan kebersamaan, di mana keluarga berkumpul untuk membuat atau menyajikan kue bagi sanak saudara serta tetangga.

Ragam Kue Kering Favorit Lebaran

Seiring berkembangnya zaman, kue kering khas Lebaran terus mengalami inovasi. Beberapa jenis kue yang paling populer di antaranya adalah:

- Nastar: Kue berbentuk bulat dengan isian selai nanas yang manis dan legit.

- Kaastengel: Kue keju gurih yang memiliki cita rasa khas dari keju edam atau cheddar.

- Putri Salju: Kue dengan tekstur lembut yang dilapisi gula halus, memberikan sensasi dingin saat digigit.

- Kue Semprit: Kue berbentuk bunga dengan rasa manis dan aroma khas vanilla.

- Lidah Kucing: Kue tipis dan renyah yang memiliki rasa manis dan gurih.

Perubahan Tren dan Modernisasi

Di era digital, kue kering Lebaran juga mengalami modernisasi.

Kini, banyak pengusaha rumahan yang menjual kue secara online, bahkan menawarkan varian rasa unik seperti nastar matcha, kaastengel pedas, atau putri salju red velvet.

Selain itu, tren hampers atau paket parsel kue kering juga semakin meningkat, menjadikan kue Lebaran bukan hanya konsumsi pribadi, tetapi juga sebagai hadiah bagi keluarga dan kolega.

Tradisi kue kering saat Lebaran bukan hanya sekadar kebiasaan turun-temurun, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Indonesia.

Dari warisan kolonial hingga inovasi modern, kue kering terus menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Idul Fitri yang penuh kebahagiaan dan kehangatan.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru